Mohon tunggu...
Pende Lengo
Pende Lengo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Psikologi UNG

Gadis Gingsul Gorontalo

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sibuk

9 Maret 2024   22:44 Diperbarui: 9 Maret 2024   23:01 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semua orang sibuk. Mengulang tradisi terbesar sepanjang tahun. Sibuk dengan urusan dapur. Sibuk dengan ornamen rumah. Sibuk dengan pernik pakaian. Sibuk dengan jualan nanti. Sibuk dengan segala persiapan menjelang penyambutan. 

Sedangkan aku? Sibuk menata hati. Memperluas lahan sabar. Menanam syukur sebanyak mungkin. Menyiramnya dengan ikhlas meski sambil tersedu. Lantas memeliharanya dengan tawakal.

Perwujudan besar pikiran akan besar nikmat anugerah Tuhan. Melimpahnya rahmat kasih sayang. Tumpah ruah di seluruh alam. Bisa dijumpai di mana saja dan dipetik kapan saja.

Tak ingat kapan pastinya, semua tak lagi sama. Kini tak ada lagi cium tangan kebersamaan selepas salam. Tak ada lagi pelukan hangat yang menunggu pulang tarawih. Hanya ada dingin menusuk terasa tajam. Perih tak pernah pulih. Terkoyak koyak... perasaan. Keaadan tak kan pernah lagi sama. 

Gorontalo 9 Maret 2024

Baca juga: Malam Panjang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun