Kokok ayam sekarang telah berubah
yang dulu fajar kini menjadi malam
dan itu pun sudah tidak berbunyi “kukuruyuk” lagi.
Kokok ayam sekarang telah berubah
bukan sebagai pertanda dini hari
justru malam hari (pukul sebelas).
Mereka bukanlah lupa adanya waktu
hanya karena manusia saja yang dengan sombongnya membuat ayam kehilangan respon waktu.
Ayam itu terganggu
sehingga kokoknya sudah tidak “kukuruyuk” lagi.
Dan akibatnya,
Waktu subuh berhiaskan tubuh-tubuh yang terbaring pulas di atas kasur.
Daun telinga sudah tertutup indahnya hembusan angin mimpi.
Kokok ayam sudah tidak “kukuruyuk” lagi.
Waktu subuh pun sepi, ditinggalkan pengabdi.
(7 mei 2016, purwokerto)