Mohon tunggu...
Pembenci Normal
Pembenci Normal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Di restui ayah dan ibu

Aku hanya ingin terus menulis, agar engkau dapat membacaku.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Pulang

24 Agustus 2022   16:45 Diperbarui: 24 Agustus 2022   16:51 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku pulang, dik.
Sehabis libur panjang dalam pengasingan
Sekarang aku akan pulang dan aku akan segera bersandar ke bahumu
Buatkanlah aku kopi dengan seduhan rindumu, dik. Agar aku dapat mendirikan tenda pada bibirmu.
Lalu, bawakanlah aku api unggun, tempatkanlah ke dalam dadaku.
Hangatkanlah luka dalam dada ini dengan belaian mesra pangkuanmu.

Aku pulang, dik.
Membawa sisa-sisa luka yang masih memerah
Seperti dalam pengasingan, keramaian adalah kepalsuan.
Jika Hatta diasingkan ke dalam penjara dengan buku, maka biarkanlah aku terpenjara dalam doamu.

Pembenci Normal (2022)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun