Mohon tunggu...
Pembenci Normal
Pembenci Normal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Di restui ayah dan ibu

Aku hanya ingin terus menulis, agar engkau dapat membacaku.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bulan Juni, Bulan Sapardi

22 Agustus 2022   17:40 Diperbarui: 22 Agustus 2022   17:40 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam masih mempertahankan kualitas sunyi dari resah dan gundah

Beberapa air mata gagap menertawakan sepinya, karena entah mengapa ribuan tanya hanya sebatas gunung dan jawab masih diangsur.

Aku berkunjung di bulan Juni, bulan Sapardi.

Mengaji ayat-ayat puisi, dengan cinta sederhana.

Meskipun kata suntuk mencari bayang suara, dan linglung mencetak doa

Malam memejamkan matanya yang perih, menimbun hari, menggali pelukan sang kekasih.

Lalu, mengalirkan doa dan pengharapan menuju muara

Mencoba mengelilingi peluk di hulu bulan.

Bulan juni, tubuhnya yang layu, dan luka yang dipenuhi hujan.

Dinobatkan sebagai pemenang kerinduan, yang berisi surat kabar

Tentang fana adalah waktu, kita abadi.

Bulan Sapardi, bulan kekasih.

Pembenci Normal (2022)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun