Mohon tunggu...
Muhammad Abduh
Muhammad Abduh Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Seorang yang pemalu dan lugu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Dampak Wafatnya Muhammad Ali Terhadap Konstelasi Sosial Global

12 Juni 2016   10:31 Diperbarui: 12 Juni 2016   16:27 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemakaman Muhammad Ali. Tribunnews.com

Dunia berduka. Itulah gambaran keseluruhan ketika Muhammad Ali, petinju legendaris dan tokoh dunia ini berpulang ke haribaan Allah SWT. Tidak hanya ribuan umat Islam yang mensholatkan dan mengantarkan jenazah beliau ke tempat peristirahatan terakhir, namun orang-orang dari berbagai agama dan kalangan berbondong-bondong menyaksikan pemakaman Muhammad Ali. 

Hal ini menjadi bukti bahwa Muhammad Ali tidak saja dicintai dan dihormati oleh umat Islam, namun hampir seluruh dunia mencintai dan menghormati beliau, dan merasa begitu kehilangan beliau, sehingga jenazah beliau dimakamkan sepekan pasca wafat.

Apa yang membuat beliau begitu dicintai dan dihormati banyak orang? Muhammad Ali yang lahir dengan nama Cassius Marcellus Clay, Jr pada tanggal 17 Januari 1942 di Kentucky, Ameria Serikat (AS) ini tidak hanya berkontribusi besar bagi dunia tinju, lebih jauh dari itu, legenda yang mengucapkan 2 kalimat syahadat pada tanggal 25 Februari 1964 dan mengubah namanya menjadi Muhammad Ali ini telah berkontribusi besar bagi dunia di bidang sosial. 

Beliau juga dikenal sebagai pembela Islam nomor 1 di AS. Sepanjang hidupnya beliau terus berjuang untuk mempromosikan Islam yang damai. Beliau bahkan menolak untuk bergabung dengan militer pada Perang Vietnam karena menolak membunuh dan menyatakan bahwa beliau tidak memiliki masalah dengan orang Vietnam.

Pengaruh beliau yang paling dirasakan adalah pada tahun 2015 dan 2016 ini. Saat ini, umat Islam di AS sedang menghadapi tekanan tinggi. Hal itu terjadi karena penyataan diskriminatif dan kontroversi dari salah satu kandidat Presiden AS, Donald Trump yang menyatakan akan melarang umat Islam untuk masuk ke AS, bahkan diberi tanda pengenal khusus bagi umat Islam AS. 

Pernyataan diskriminatif ini juga ditujukan kepada warga AS keturunan Afrika yang dikatakan Trump sebagai imigran ilegal. Dampak pernyataan Trump ini sangat terasa. Dapat kita temui di Youtube dan situs-situs lainnya, ada video komentar rasis bahkan perkelahian antar warga AS kulit putih dengan kulit hitam. Yang paling menyedihkan, anak-anak dan remaja kulit hitam di AS diusir dari sekolah dan dianggap berbahaya, dikarenakan pernyataan Trump itu. Hal ini kedepannya bisa berpotensi memicu perang sipil antar warga kulit putih dengan kulit hitam AS.

Selain di AS, peristiwa perang berkepanjangan di Palestina, peledakan bom Aleppo Suriah, peledakan bom di Turki, penyiksaan umat Islam di Filipina, pembunuhan massal muslim di Afrika, yang mengakibatkan mereka mengungsi ke negara-negara Asia dan Eropa untuk mencari suaka, dan mirisnya di Eropa dan Asia mereka tidak dipedulikan bahkan dianggap beban. 

Hanya sedikit negara yang pedulikan mereka. Tidak terkecuali di Indonesia, umat Islam sebagai mayoritas di negeri ini dikekang dari banyak arah oleh berbagai pihak yang tidak menyukai dan seakan-akan ingin mengerdilkan muslim Indonesia. Singkat kata, persepsi masyarakat dunia terhadap Islam dan umat Islam dibuat semakin memburuk.

Namun, ini tampaknya cara Allah SWT melindungi dan menyelamatkan umat Islam sedunia. Melalui Muhammad Ali, Allah tunjukkan seperti apa Islam dan umat Islam sebenarnya. Apa yang terjadi? Berbagai media memberitakan wafat Muhammad Ali, tokoh-tokoh dari berbagai belahan dunia memberikan testimoni belasungkawa mendalam bagi Ali, artis-artis Hollywood seakan tidak mau kalah, menunjukkan kehilangan yang mendalam, sampai-sampai Will Smith yang mengangkat keranda beliau. 

Berbagai siaran televisi menayangkan rekam jejak beliau mulai dari awal karir hingga prestasi-prestasi di dunia tinju, konversi agama beliau dari Kristen ke Islam, sikap beliau terhadap perang Vietnam, pembelaan beliau terhadap umat Islam, penentangan terhadap rasisme, pernyataan sikap beliau terhadap peristiwa 11 September 2001, aktivitas beliau sebagai fund raiser kegiatan-kegiatan KeIslaman, dan lain sebagainya yang masih banyak dan tidak dapat disebutkan satu persatu.

Dampak wafatnya Muhammad Ali seolah membuka mata hati dan pikiran masyarakat dunia, bahwa Islam dan umat Islam tidak seburuk yang mereka kira. Dan Islam menghapus rasisme yang selama ini menjadi masalah di Eropa dan AS. Simpati terhadap Islam dan umat Islam bermunculan. Apa lagi menjelang bulan Ramadhan, semakin kagum mereka terhadap Islam dan ummt Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun