Mohon tunggu...
Anwar Effendi
Anwar Effendi Mohon Tunggu... Jurnalis - Mencari ujung langit

Sepi bukan berarti mati

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pengelola Kantin DJP Kanwil Jabar Banyak yang Tutup Gara-gara Lockdown

18 Maret 2020   15:52 Diperbarui: 18 Maret 2020   15:55 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dampak pemberlakuan kerja di rumah bagi sebagian karyawan, membuat kantin kantor DJP Kanwil Jabar jadi sepi pengunjung. | Dokpri

Kebijakan mengisolasi diri dari serangan virus corona membuat sejumlah institusi pemerintah dan swasta meliburkan diri. Yang sudah berjalan, yakni kegiatan belajar mengajar di sekolah dan kampus.

Demikian juga dengan sejumlah kantor pemerintahan dan perusahaan swasta, memutuskan sebagian karyawannya untuk bekerja di rumah. Di satu sisi, kebijakan itu dimaksudkan untuk meminiimalisir penyebaran virus corona.

Namun, di sisi lain, banyak juga yang dirugikan akibat adanya lockdown. Seperti yang dirasakan oleh sejumlah pengusaha kecil, yang mengelola kantin di kantor pemerintahan dan perusahaan swasta.

Mereka mengaku mengalami penurunan omzet hingga 50 persen. Bukan itu saja, sebagian dari mereka malah memilih untuk menutup sementara usahanya. Tindakan itu dilakukan untuk mengurangi kerugian yang lebih besar.

Pemandangan yang kontras terlihat di kantin kantor Kementerian Keuangan Direktorat Jenderal Pajak (DJB) Kanwil Jawa Barat yang berlokasi di Jalan Asia Afrika Kota Bandung. Sebagian pengelola kantin mengeluhkan pendapatan yang turun drastis, seiring merebaknya informasi tentang virus corona.

Pemilik lokal kantin memilih buka pelayanan seusai Bulan Ramadan. | Dokpri
Pemilik lokal kantin memilih buka pelayanan seusai Bulan Ramadan. | Dokpri

Di kompleks kantin DJB Kanwil Jabar, ada duabelas lokal. Setelah informasi virus corona makin gencar, hanya setengah pengelola kantin yang bertahan membuka usahanya. Sebagian lagi memilih tutup sementara.

Di lantai dasar, dari enam lokal sudah dua pengelola kantin tidak lagi melayani pembeli. Sedangkan di lantai atas, tiga lokal sudah tutup duluan. Alasan mereka tutup sementara karena tidak mau menanggung kerugian yang lebih besar, dengan menurunnya jumlah pengunjung.

Salah satu pemilik kantin di lantai atas, Ibu Ibon mengatakan, sejumlah pengelola kantin di kantor DJP Kanwil Jabar memang lagi dirundung masalah berturut-turut. Pertama, ketika lokasi kantin dipindah, dimana pengelola kantin terpaksa mengeluarkan dana tambahan untuk membeli peralatan baru.

"Saya sendiri harus mengeluarkan dana hingga Rp 20 juta. Dana itu untuk pengeluaran sewa kantin, pembelian khitcen set baru, dasaran masakan, hingga meja dan kursi pengunjung. Cuma di lokasi baru, pengunjung yang datang malah tambah sedikit," kata Ibu Ibon.

Sudah biaya pengeluaran bertambah, pendapatan berkurang 50 persen. Ibu Ibon terpaksa memberhentikan pelayan yang biasa membantu usaha kantinnya. Kini dia cuma dibantu sang suami untuk mengantarkan beberapa pesanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun