Mohon tunggu...
Pecandu Sastra
Pecandu Sastra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Jurnalis dan Penulis

Freelance || Writer || Reading || Cofee || Sampaikanlah Kebenaran Dengan Pemahaman Orang Banyak || Manjadda wa Jada || E-Mail: pecandusastra96@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Hidup Nyaman bersama Filosofi Teras

4 Februari 2022   15:20 Diperbarui: 4 Februari 2022   15:23 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Pecandu Sastra

Filosofi Teras merupakan buku yang mengkaji ajaran filsafat stoa. Nama filsafat ini berasal dari sebuah aliran filsafat Yunani yang diciptakan oleh Zeno. 

Sedangkan Stoa merupakan tempat favorit Zeno dalam mengembangkan ajaran filosofinya kepada para murid (kaum stoa), sehingga nama filsafatnya disebut dengan "stoisisme" . 

Namun, dalam hal ini penulis memberi judul pada bukunya "Filosofi Teras" dikarenakan terdapat banyak orang yang sulit menyebut "stoisisme" itu sendiri. Sehingga menggunakan terjemahan dari kata stoa; teras.

Buku ini terbagi menjadi dua belas bab utama. Ajaran yang terdapat pada buku ini bertujuan agar para pembaca atau yang menerapkannya mampu hidup dengan tenteram, bebas dari emosi negatif; seperti sedih, marah, cemburu, dan lain sebagainya. 

Selain itu buku ini memiliki tujuan agar pembaca dalam menjalani kehidupan dapat mengasah kebajikan. Ada empat kebajikan utama yang digunakan, yaitu; kebijaksanaan, keadilan, keberanian, dan menahan diri. 

Buku ini juga mengajarkan kita sebagai manusia untuk wajib hidup selaras dengan alam (hidup menggunakan nalar). Hal ini yang membedakan manusia dengan binatang, manusia memiliki nalar, akal sehat, rasio, dan kemampuan penggunaannya untuk hidup ber-kebajikan. 

Ada satu bab yang khusus membahas tentang kebahagiaan. Dalam pandangan filosofi stoa, definisi bahagia adalah ketika kita hidup bebas dari emosi negatif, bukan saat banyak memiliki emosi positif.

Dengan adanya emosi negatif yang terus bersarang pada diri manusia, maka bisa menyebabkan timbulnya rasa khawatir dan cemas yang berlebihan.

Dijelaskan, hal yang menyebabkan munculnya khawatir; salah satu penyebabnya ialah opini orang lain. Padahal, opini orang lain adalah salah satu hal yang tidak bisa dikendalikan.

Ada sebuah tips yang diajarkan penulis untuk mengurangi rasa cemas, agar tidak menyebabkan stres; yaitu dengan menerapkan S-T-A-R (stop, think & assess  respond). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun