Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sampaikan Testimoniku pada Mimpi

16 Mei 2016   22:27 Diperbarui: 16 Mei 2016   23:05 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: fastcompany.com

Kepada mimpi telah kukatakan.
Jangan lagi datang kalau hanya membawa duka.
Aku bukan manusia kuat berbaju airmata.

Tapi mimpi tak pernah mau perduli.
Dia datang bagai pencuri malam hari.
Sesekali kala matahari meninggi.

Dia hadir tepat di depan mata. Masuk ke dalam benak, kemudian memporak-porandakannya.
Selalu awalnya indah. Tapi di detak waktu kesekian tampaklah gigi tajamnya. Mata menyeringai. Ada bau anyir di sekujur tubuhnya.

Aku coba berlari. Tapi mimpi mencengkeram tubuhku. Aku berteriak. Percuma. Karena ruang adalah miliknya.

Oleh mimpi, hari-hariku penuh luka. Dibuatnya aku jadi manusia lemah. Tak bisa membeda hitam atau putih. Setiap tatapan mata menjadi hakim. Hingaa aku bagai berjalan ke penjara.

Kini telah kututp semua pintu dan jendela tidurku. Telah kupasang penjaga di setiap sudut. Agar mimpi tak lagi masuk.

Bila kau bertemu mimpi katakan padanya. Jangan lagi datang padaku. Aku janji akan memberimu hadiah. Sebuah paket kenyataan. Berisi kehidupan berwarna bahagia.

Katakan pada mimpi. Aku tak membencinya. Karena dulu dia pernah memberiku keindahan kala muda asmara. Sudah cukuplah waktuku untuknya.

Tapi kini kalau mimpi masih keras kepala datang padaku. Jangan salahkan bila kulaporkan pada Tuhan.

------

Pebrianov16/05/2016

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun