Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berkompasiana, Transformasi Diri Menuju Ruang Sehat Rasa dan Logika

4 November 2017   10:22 Diperbarui: 4 November 2017   12:14 1536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar ; kompasiana.com

Tahun 2015 adalah masa perubahan saya berkompasiana. Teknis kepenulisan jadi perhatian saya untuk diperbaiki. Sementara intensitas menulis dan interaksi dengan sesama Kompasianer ditingkatkan.

Duel fiksi Pebrianov-Desol beraroma fiksi lendir dan darah yang bikin gempar jagat Kompasiana waktu itu jadi satu pengalaman dan pembelajaran berkesan. Saya sempat ditimpa berbagai gosip 'nganu' tapi tak menciutkan nyali untuk terus berkarya di Kompasiana. 

Tahun 2015 itu pula saya masuk dalam 5 orang kandidat Kompasianer of The Year 2015. Pada masa itu pemilihan masih pakai sistem lama. Ini pencapaian paling berkesan, mengingat saya baru 1,5  tahun berkompasiana.

Tahun 2016 merupakan masa pematangan kepenulisan. Walau secara kuantitas tulisan tidak setinggi tahun sebelumnya, namun aspek kualitas sudah lebih baik. Tahun 2016 saya kembali jadi kandidat Kompasiana Award. Kala itu untuk kategori Best Opinion. Walau sensasinya tidak sebesar waktu jadi nominee tahun 2015, saya tetap bersyukur dan berterimakasih kepada Kompasiana dan teman-teman Kompasianer.

Tahun 2017, merupakan masa pematangan yang jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Ditahun ini aspek kualitas dan pemilihan isu tulisan sangat saya perhatikan.  Tahun ini merupakan reformasi kepenulisan saya untuk menyuaikan diri pada moto baru kompasiana "Beyond Blogging". 

sumber gambar : kompasiana.com
sumber gambar : kompasiana.com
Refleksi 

Selama 4 tahun di Kompasiana saya belajar lebih sabar menghadapi perbedaan pandangan dan pertentangan. Semua saya bawa kedalam suasana canda untuk menjalin pertemanan. Ada kepuasaan pribadi bila bisa berinteraksi positif dengan penulis lain yang berbeda pandangan. Perbedaan pandangan adalah keniscayaan, namun tidak untuk dijadikan permusuhan.

Disetiap waktu ber-Kompasiana selalu ada hal baru, baik itu pengalaman empiris, pemikiran, perenungan, refleksi, sensasi privat, dan banyak lagi. Satu sama lain berkaitan dalam "sebab-akibat" secara terus menerus yang menciptakan drama tersendiri, kemudian jadi referensi dan timeline kehidupan. 

Kalau baca ulang timeline diri ber-Kompasiana akan terlihat sebuah gambaran transformasi diri dari suatu tempat menuju ke tempat lain yang baru tanpa sepenuhnya meninggalkan jati diri tempat saya yang lama. Saya jadi memahami perjalanan diri dari  "cuma" seorang dari ruang-waktu lalu menjadi seseorang yang baru di kekinian --- tanpa kehilangan diri sendiri. Lewat kompasiana saya tetap liar namun penuh referensi,  pragmatis sekaligus idealis, mekanis sekaligus humanis,  satire sekaligus pencerahan, imaginer sekaligus realistis, nakal sekaligus nganu, bercelana tapi di kepala, hahahaha! yang jelas berbeda jauh dari masa jadi seleb di FB.

Berkompasiana menjadi sebuah drama tersendiri bagi saya. Sebagai wujud transformasi diri saya---dengan bekal lirik lagu Slank tadi----saya berusaha tidak terjebak pada lirik lawas Koes Plus berjudul "Andaikan Kau Datang". 

Terlalu indah dilupakan,Terlalu sedih dikenangkan,Setelah aku jauh berjalan,Dan kau ku tinggalkan,

Semoga saya mampu. Kalau pun kelak tidak mampu, maafkanlah kenakalan saya.

Selamat ulang tahun ke 9 Kompasiana. Semoga makin jaya dan Beyond Blogging!

---- 

Peb3/11/2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun