Mohon tunggu...
Paulus Tukan
Paulus Tukan Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Pemerhati Pendidikan

Mengajar di SMA dan SMK Fransiskus 1 Jakarta Timur; Penulis buku pelajaran Bahasa Indonesia "Mahir Berbahasa Indonesia untuk SMA", Yudhistira.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Untuk Wanitaku di Garda Depan

27 April 2020   19:55 Diperbarui: 27 April 2020   20:26 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tubuh-tubuh tak berdaya telah menyumbat kesenanganmu meski hanya sesaat. 

Mata, pikiran serta rasamu dibiarkan teraduk lumat 

pada rintihan dan detak-detak jantung yang menghiasi ruang kerjamu.

Wanitaku di garda depan.

Lelah letihmu disembunyikan di balik senyum. 

Kau berusaha melawan kerapuhan dengan menabur senyum kearifan. 


Ketika malam tiba, saat kesunyian telah membawamu dalam mimpi, 

kupandang wajahmu, terpancar ketulusan nurani kasih. 

Kelelahan telah mewangi dalam nafas pengorbanan yang tak akan sirna dimakan zaman.

Wanitaku di garda depan.

Aku tidak peduli!  Rambutmu tak seindah rambut yang selalu dibiarkan terurai, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun