Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bocoran Denny Indrayana Tidak Valid, MK Putuskan Pemilu Terbuka

15 Juni 2023   14:32 Diperbarui: 15 Juni 2023   14:35 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Putusan MK Pemilu Terbuka,  dan Bocoran Denny Indrayana, serta Intervensi Hukum

MK telah menetapkan pemilu tetap terbuka. Perjuangan PDI-Perjuangan dan PBB kalah. Hal yang wajar di alam demokrasi. Namun apakah benar-benar independen sebagaimana kehendak para penggugat?

Layak dicermati apa yang terjadi di dalam kegaduhan elit politik. Para elit yang biasa bergelimang uang dan fasilitas mana mau berubah dan bebenah. Mau rakyat gedeg kayak apa, mereka mana peduli. Malah ada ancaman balik ke MK yang akan dikebiri kewenangannya jika mereka mengabulkan sistem pemilu terbuka.

Bandit-bandit demokrasi lagi bernyanyi riang gembira karena kepentingan mereka tetap aman terkendali dan yang terutama konstitusional. Miris sebenarnya, wong pembuatan konstitusinya ngaco dan penuh motivasi jahat dan buruk.

Sejatinya, mau terbuka atau tertutup itu sama saja, masalahnya mental maling, main uang ada di mana-mana. Terbuka dan tertutup hanya beda cara dan siapa yang dapat. Sesederhana itu. Sikap mental ini dibina, dididik, bukan hanya hafal kata-kata suci, namun perilakunya nol besar.

Jauh lebih menarik apa yang Denny Indrayana nyatakan. Ia mengaku telah mendapatkan bocoran mengenai putusan MK yang akan menetapkan pemilu sistem tertutup. Ada dua implikasi sangat besar dan fundamental, jangan dianggap sepele, seperti candaan anak TK. Ia adalah mantan wakil menteri, profesor, dosen, dan petinggi partai.

Pertama, jika benar ia mendapatkan bocoran, kemudian putusan MK berubah. Ini adalah preseden buruk, bagaimana kekuasaan yudikatif tertinggi, pengadil dari konstitusi bisa kalah karena "takut" atas intervensi pihak yang beperkara, dalam hal ini partai politik, baca Denny Indrayana sebagai pelaku politik praktis dan elit parpol.

Masih ditambah "ancaman" pengebirian wewenang MK yang akan diinisiasi dewan yang merasa mulia itu. Padahal   ini juga bandit. Ingat, bagaimana hakim MK "direcall, dipecat" karena tidak mendukung kepentingan parpol yang mengusulkannya.

Miris jika lembaga politik, masih jahat pula mengelola negara ini. Semua  produk bermuara dan berhulu dari Senayan yang sangat busuk, penuh intrik jahat pula. Hasil yang diharapkan pasti juga tidak sebagaimana mestinya.

Pembicaraan ini baru hasil yang berbeda dengan apa yang Denny Indrayana nyatakan. Belum lagi jika bicara kog bisa bocor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun