Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Prabowo Gerah pada Fadli Zon dan Malu terhadap Jokowi

15 November 2021   22:15 Diperbarui: 15 November 2021   22:27 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketiga, 2024 makin dekat. Ingatan publik perlu dijaga, agar tidak mengulangi hal yang sama. Bagaimanapun Prabowo jauh lebih berpikir rasional. Potensi limpahan pendukung Jokowi lebih gede dari pada "memelihara" oposan yang sudah terbukti percuma dan sia-sia.  Tidak banyak membantu dengan segala daya upaya telah mereka lakukan di 2019.

Keempat, ceruk sangat kecil yang mengambil posisi berhadap-hadapan dengan Jokowi. Prabowo tentu berhitung, di sana sudah ada PKS, ditambah Demokrat, padahal  suara di sana tidak cukup besar untuk menjadi lahan perebutan. Prabowo tentu paham.

Kelima, ada indikasi kalau Fadli Zon adalah kaki tangan Cendana.  Pada sisi lain Cendana sedang pada posisi terpojok akhir-akhir ini dengan pengambilalihan aset-aset mereka satu demi satu. Kondisi yang  tidak cukup kuat mengadakan perlawanan.

Prabowo jauh lebih berat "berpihak" pada pemerintah, dari pada kepada "mantan saudara".  Ini politk.

Makanya ada meme, Fadli Zon tidak mewakili rakyat, tidak pula mewakili partai, lha menjadi wakil siapa jika demikian? 

Keenam, Fadli Zon lupa, posisi dia di partai dan dewan sudah menjadi kader sangat biasa, bukan lagi elit. Berbeda pada periode lalu, dan posisi Prabowo masih menjaga potensi pemilih agar tidak berpindah, dengan cara oposan sangat ketat. Kondisi kini berbeda. Model berpolitik Fadli Zon monoton dan itu tentu  tidak tepat lagi digunakan.

Ketujuh, penyataan resmi partai Gerindra mengenai teguran bagi Fadli Zon memperlihatkan, bagaimana posisinya di partai, tidak lagi cukup menjadi pusat perhatian dan rujukan. Teguran karena melenceng dari garus partai.

Kedelapan. Padahal jika mau, Fadli Zon sesuai dengan tugasnya komisi satu, bicara keadaan Papua. Tetapi itu akan menghajar Prabowo, bukan Jokowi. Jelas bukan itu maksudnya.

Kesembilan, ide Fadli Zon yang lebih ngaco, pembubaran Densus 88, masih jauh dari Jokowi, Prabowo diam saja karena masih bisa pura-pura tidak tahu. Padahal itu kementrian langsung Prabowo yang disasar malah.

Pokok yang terlihat adalah, Fadli Zon bukan lagi elit di partai Gerindra. Teguran yang digembar-gemborkan memperlihatkan itu.  Pernyataan yang memang  tidak bermanfaat, sama seperti apa yang ia lakukan selama ini. Hanya banyak bicara tanpa kerja.

Mengapa begitu banyak komentar? Ya karena memang tidak melakukan apa-apa.Llihat Jokowi  pekerja keras, tidak akan banyak omong karena memang tidak ada waktu dan energi untuk itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun