Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

5 Alasan Dudung Abdurachman dan Nikita Mirzani Memviral

24 November 2020   19:43 Diperbarui: 24 November 2020   19:53 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Susah mendapatkan negara ketiga untuk tempat bernaung. Soal keamanan finansial tidak akan menjadi masalah. Uang bisa dicari, soal tempat tidak mudah.

Keempat, pandemi. Hal yang menambah masalah, ketika keadaan tidak mengenakan itu terjadi, banyak halangan yang sedang berlangsung. Covid ini bisa menjadi masalah berkepanjangan jika tidak hati-hati.  Sakit yang dikatakan secara resmi, sebagai alasan ketidakdatangan ke pihak kepolisan, memunculkan spekulasi ia terpapar covid. Menambah daya serang di mana ia sedang terpojok.

Kelima, mereka berdua adalah pemantik keberanian massal. Ketika reaksi atas Nikita dilihat tidak proporsional datanglah gelombang pembelaan dan menjadi angin perusak bagi Rizieq dan FPI. Ditambah kekuatan dari TNI yang selama ini dinanti-nantikan aksi  taktisnya.

Kecenderungan orang kan demikian, ketika ada satu saja yang  berani, akan menularkan energi itu, apalagi pihak yang disasar, sedang sempoyongan atas perbuatannya sendiri. Hukum alam karena memang saatnya menjelang senja.

Klop sudah, kondisi Rizieq dan FPI memang sedang posisi limbung, hadir pula pukulan beruntun dengan sangat telak.  Bak petinju yang sedang terpeleset belum sepenuhnya bisa menguasai keseimbangan tubuh sudah terkena pukulan beruntun. Limbung dan sangat mungkin terkapar KO.

Sangat mungkin Nyai dan Pak Dudung juga tidak akan menyangka gaung bersambut seheboh ini. jangan kaget ketika bunga ucapan dukungan mengalir ke Makodam Jaya. Ini adalah juga penyemangat bagi akar rumput yang selama ini galau, takut, cemas, namun tidak bisa apa-apa.

Omong kosong warga Jakarta tidak merasa terganggu dengan sedikit-sedikit demo, jalan ditutup, macet karena ada aksi ini dan itu.  Orang ya maunya  lancar, semua bisa seperti biasa, tanpa ada kekacauan, yang sering tidak berkaitan sama sekali dengan kehidupan mereka secara langsung.

Semua sedang mencari keseimbangan. Pemulihan diri dari keadaan  tidak beres kadang memang menimbulkan demam, batuk, pilek, dan rasa tidak enak lainnya. Ketika keadaan membaik, semua ketidaknyamanan itu akan hilang dengan sendirinya.

Obat itu tidak ada yang enak, kecuali obat anak-anak. Kondisi seperti  ini memang harus di jalani. Yakini, semuanya akan menjadi lebih baik dan kembali seperti sedia kala. Semua perlu proses dan perjalanan menuju kepada keadaan lebih baik itu tidak mudah.

Terima kasih dan salam

Susy Haryawan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun