Jokowi
Entah ini, kog bisa begitu banyaknya tuntutan mundur. Partai politik melalui pelaku-pelakunya, ormas, mendadak ulama, atau siapapun bisa lantang mengatakan Jokowi mundur, ganti presiden, dan sejenisnya. Termasuk mahasiswa.
Apa karena bukan kalangan elit, anak kolong atau jenderal, sehingga orang meremehkan dan merendahkan? Termasuk pula orang biasa yang harusnya bersyukur bahwa anak cucunya yang biasa nantinya bisa pula jadi presiden. Kog malah ikut-ikutan membully.
Tidak usah berbicara selama pemerintahan, dalam kurun waktu yang sekejab saja, narasi ganti Jokowi demikian banyak. Ada beberapa yang sangat  besar dan aneh sebenarnya.
Ahok dan kisah pilkada DKI 2017
Ahok yang memang lambene lemes, ini menjadi sasaran tembak. Jadi bukan soal China dan Kristen sejatinya. Karena ia menjadi kucing bagi tikus-tikus di manapun berada. Nah kebetulan lambene turah ya itu yang jadi sasaran. Ada pula Buni Yani yang menggunakan moment itu. Gayung bersambut.
SBY sampai turun gunung dengan lebaran kudanya. Jelas karena dukungan untuk AHY, dan melihat Ahok adalah rival utama yang perlu disingkirkan. Sangat logis dalam berpolitik. Dan menjadi demo berkelanjutan yang sangat melelahkan.
Toh narasi Jokowi mundur juga ada. Dikaitkan dengan relasi ketika menjadi pasangan gubernur dan wakil gubernur, dan mereka memang sangat solid. Kinerja moncer dalam banyak hal.
Kisah Mei
Pemilu sudah berlangsung pun pilpres demikian. Hasilnya sudah memberikan bukti. Selisih juga tidak tipis-tipis amat. Toh malah nuntut sana sini, bahkan ada anjuran Jokowi mundur demi kesatuan bangsa. Lucu lah pokoknya. Demo dengan kondisi sangat panas. Nada dasarnya sama Jokowi mundur, tidak jadi presiden.
SBY cukup diam dalam kejadian ini. Militer diwakili oleh pensiunan saja. Mereka diketahui ada pertemuan dan adanya aksi yang berujung pada penangkapan. Mengapa menyebut militer? Keberadaan mereka sangat penting dalam bernegara.