Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Amien Rais: Kongres PAN, Kongresnya "Teroris", Melukai Seluruh Badan

28 Februari 2020   17:00 Diperbarui: 28 Februari 2020   19:01 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Daulay Partaonan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (25/10/2019). (KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)

Amien: Kongres PAN, Kongresnya "Teroris" Melukai Seluruh Badan

Ada yang lucu dan aneh dengan pernyataan Amien Rais ketika kongres PAN beberapa waktu lalu ricuh. Ia menyatakan acara di  Kendari itu seolah kongresnya teroris. 

Pengawalan yang berlebihan, ia mengatakan satu peserta di kawal dua polisi. Pagar betis di lobi hingga tempat acara. Gambaran mencekam dan adanya pihak kepolisian yang sangat berlebihan.

Ia juga mengatakan, jika kecurangan yang terjadi sebelum puncak acara, hingga terpilihnya ketua umum baru, selayaknya pemerintah yang memiliki legalitas kepengurusan partai politik untuk menunda pengesahannya. Beberapa kecurangan yang ia tengarai adalah PLT dari beberapa pemillik suara, panitia yang dominan dari pihak ketua lama dan kemudian terpilih kembali.

Beberapa hal cukup menarik untuk dilihat kembali;

Relasi pribadi Zulhas dan Amien itu bukan hanya hubungan politis, namun juga personal. Keberadaan mereka sebagai besan tidak cukup membuktikan mereka benar-benar bertikai seperti itu. Bagaimana kaitan anak-anak mereka, jika ini berlarut-larut. Ingat ini politik, pun relasi pribadi masih cukup kuat dalam adat ketimuran kita.

Cukup berbeda jika "konflik" ini melibatkan orang luar, seperti hanya sahabat atau kolega politis semata. Hanya permainan politik semata. Seperti para artis yang sedang berkelahi dan ternyata itu hanya untuk menarik minat media.

Mengapa Amien kaget dengan apa yang pengurus PAN lakukan saat ini? Mosok sudah lupa dengan apa yang ia lakukan bersama poros tengahnya untuk menjegal Megawati waktu itu. Belum juga seperempat abad. Generasi 80-an masih ingat dengan jernih apa yang sudah Amien lakukan. Dan kini ketika menimpa orang atau pihak terdekat, merasa paling menderita. Seluruh tubuh dari kaki hingga kepala terlukai.

Sudah lupa juga kah dengan pilihan politiknya untuk mendongkel Gus Dur di tengah masa jabatannya? Dan ketika buku yang mengungkap itu sedang hangat dibicarakan, Amien juga mendapatkan apa yang pernah ia buat. Ia meminta maaf kepada hampir 10 juta pemilih PAN. Lha pernah tidak ia meminta maaf pada Gus Dur, keluarga dan bangsa ini yang sudah ia permainkan?

KMP dan KIH juga seperti apa sabotase kekuasaan, hanya sekadar palu dan kursi hingga negara tersandera sampai tiga bulan. Pemerintah dan dewan tidak bisa ketemu. Apa tidak ada peran Amin di sana? Susah melihat bukan rancangannya. Karena toh yang terbiasa menjegal itu siapa, juga banyak yang paham kog.

Ada dua hal yang bisa dicermati, jika ini benar-benar Zulhas lepas dari Amien, dalam artian meninggalkan Amien, artinya ia mendapatkan apa yang biasa ia lakukan. Penjegalan demi penjegalan, dan kini mendapatkan balasan yang setimpal. Ia ditinggalkan justru oleh besan dan partai yang ia besut. Dobel tendangan maut yang diterimanya.

Cukup beralasan, karena beberapa kali pilihan Zulhas sebenarnya bertentangan dengan Amien, terutama dalam pilpres dan dukungan kepada pemerintah. Sangat wajar jika Zulhas memilih jalan frontal kepada sang besan.

Ini hanya sebuah drama yang mereka bersama ciptakan. Nah jika demikian, apa pertanggung-jawaban secara moral, mereka mengelabui publik, pemilih, dan juga bangsa demi kekuasaan dan kursi semata. Apalagi sampai ada perusakan seperti itu, dan kemudian menyatakan paling buruk sepanjang sejarah. Lha memang di MPR dulu lebih baik? Memang sih hanya tidak ada lempar-lemparan kursi, namun perebutan "kursi" dalam arti khusus.

Bukti apa jika ini hanya trik mereka? Sekali lagi mereka besan. Susah melihat adanya perpecahan politis itu bisa terjadi. Zulhas jauh lebih sering mendengar si pemiliki partai dari pada gagasan sendiri.  Kekalahan dalam menyikapi pilpres dan dukungan pemerintah memberikan sedikit asumsi pemikiran ini.

Zulhas tidak cukup punya kekuatan baik jaringan, lobi-lobi segesit Amien Rais. Kekuatan real ya ada pada Amien Rais. Pengganti-penggantinya itu hanya sebuah tampilan di depan publik. Toh semua tergantung Amien.

Dalam sebuah pernyataan, Zulhas juga pernah mengatakan, jika Amien Rais adalah anggota luar biasa, sehingga bisa berkata apa saja. Menunjukkan bagaimana Zulhas itu tidak berdaya. Lha apa iya orang yang tidak berdaya ini berani melawan si pemilik, plus besan lagi.

Sangat mungkin juga Zulhas memainkan dua kali. Suka atau tidak, kader PAN ada yang mau lepas dari bayang-bayang si pemilik Amien yang sering dianggap merugikan. Sisi lain masih banyak yang percaya jika Amien adalah pemimpin  dan pemilik partai yang hebat. Di antara inilah Zulhas memainkan perannya. Sana bisa sini dapat. Sangat mungkin.

Pilkada serentak menjelang, malah PAN anak kandung reformasi makin kelihatan watak aslinya. Pilihan makin jelas, meninggalkan salah satu partai baru berwatak kuno ini. Jangan kaget dengan reputasi pimpinan daerah mereka yang banyak masuk bui.

Antrian korupsi kader PAN belum bisa dipulihkan, eh malah ada drama baru. Apa juga akan lahir pengurus atau ketua umum tandingan dan lahir partai baru?  Tidak cukup menarik juga jika benar. Namun sangat mungkin terjadi.

Terima kasih dan salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun