Apa yang ditampilkan Fadli itu sangat membantu sebenarnya, bagaimana kita menilai yang ada pada tataran elit itu. Apa yang ia jadikan bahan di media sosial atau pernyataannya justru orang yang berkinerja. Atau yang ia diamkan saja itu jangan menjadi perhatian dan apreasiasi publik.
Kan sekian banyaknya sekian lamanya BUMN begitu-begitu saja mengapa begitu Ahok masuk langsung bereaksi demikian keras. Kesalahan Ahok hanya satu ia berani melawan orang yang biasanya takut. Pejabat atau eksekutif itu biasanya ketakutan dengan dewan, toh ia berani karena memegang prinsip dan UU yang ia ketahui dengan persis. Nah ia bisa menggunakan kekuatan itu untuk menyingkirkan pihak yang tidak mau tahu dengan UU.
Garis pemisahnya itu sederhana, menggunakan UU atau memanfaatkan UU untuk kepentingan sendiri. Sesederhana itu, bagaimana UU selama ini dipakai untuk mengelabui penegak hukum demi mendapatkan keuntungan sendiri dan kelompok tentunya.
Mereka paham memainkan UU karena mereka membuat dengan menyediakan celah dan bisa memainkan itu untuk mendapatkan keuntungan. Bagaimana hal itu dipertontonkan dengan gamblang dan kini mau diselesaikan, mana mereka mau, meradang dan menyerang. Sangat wajar.
Menuding stafsus milenial. Ini juga soal kinerja, dan mereka paling melek media, Zon tentu akan ketahuan ia tidak menggunakan media dengan cerdas, selain hanya menyemburkan ketidaksukaan semata. Kinerja generasi ini juga akan moncer, bukan hanya dower, mulutnya banyak omong tanpa hasil.
Asli, otentik, dan orisinal perilaku Zon sebagai politikus. Ia cerdik karena tahu dengan baik kualifikasi yang ia serang itu akan menimbulkan polemik. Politik cemar asal tenar memang menjadi gaya berpolitiknya. Ia tahu pemilih masih banyak yang bisa dibujuki dengan model ini. Buktinya ia lolos.
