Awal Perjalanan yang Penuh Harapan
Christin, seorang wanita berusia 23 tahun asal Pontianak yang merupakan salah satu mahasiswa FKIP Universitas Tanjungpura, selalu memiliki semangat tinggi dalam menjalani hidup. Ia aktif dalam berbagai kegiatan, baik di kampus maupun dalam lingkungan sosialnya. Namun, dalam beberapa bulan terakhir, kesehatannya mulai menurun drastis. Ia merasa sering kelelahan, mengalami sakit kepala yang berkepanjangan, dan terkadang sulit bernapas. Setelah menjalani berbagai pemeriksaan di rumah sakit di Pontianak, dokter menyarankan agar ia mendapatkan perawatan lebih lanjut di Sarawak, Malaysia. Dengan fasilitas medis yang lebih baik, diharapkan ia bisa mendapatkan diagnosis yang lebih akurat dan pengobatan yang lebih optimal.
Meski sempat merasa cemas, Christin akhirnya memutuskan untuk berangkat. Ia melihat perjalanan ini bukan hanya sebagai keharusan untuk mendapatkan perawatan medis yang lebih baik, tetapi juga sebagai kesempatan untuk menjelajahi negeri tetangga. Ditemani oleh ibunya, ia mulai merencanakan perjalanannya dengan matang, mulai dari pengurusan dokumen perjalanan, pemesanan penginapan, hingga anggaran biaya selama di Malaysia.
Perjalanan Menuju Kuching
Christin dan ibunya berangkat dari Pontianak menuju Kuching melalui jalur darat. Mereka menaiki bus yang nyaman, melewati perbatasan Entikong yang menjadi pintu gerbang antara Indonesia dan Malaysia. Perjalanan darat yang memakan waktu sekitar delapan jam ini menawarkan pemandangan alam yang luar biasa. Hamparan hutan tropis yang hijau serta perbukitan yang membentang luas menemani perjalanan mereka. Sesekali, mereka berhenti di beberapa titik untuk beristirahat dan menikmati makanan lokal yang tersedia di warung-warung kecil di sepanjang jalan.
Setibanya di Kuching, mereka langsung menuju rumah sakit yang telah direkomendasikan oleh dokter di Pontianak. Rumah sakit tersebut memiliki fasilitas yang modern dan tenaga medis yang sangat profesional. Suasana rumah sakit yang bersih dan tertata rapi memberikan rasa nyaman bagi Christin, yang saat itu merasa sedikit gugup menjelang pemeriksaan.
 Pelayanan Medis yang Profesional
Di rumah sakit tersebut, Christin mendapatkan pelayanan yang sangat baik. Dokter dan perawatnya sangat ramah dan telaten dalam menangani pasien. Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan menyeluruh, termasuk tes darah, CT scan, dan konsultasi dengan spesialis, ia akhirnya mendapatkan diagnosis yang lebih jelas mengenai kondisi kesehatannya. Dokter menjelaskan secara detail tentang hasil pemeriksaan serta langkah-langkah pengobatan yang perlu ia jalani.
Ia dijadwalkan untuk menjalani beberapa sesi terapi dan konsultasi selama beberapa hari ke depan. Meskipun awalnya ia merasa khawatir, namun sikap profesional dan empati dari para tenaga medis di rumah sakit tersebut membuatnya merasa lebih tenang. Selama menjalani pengobatan, ia juga diperkenalkan dengan metode perawatan yang lebih modern, yang belum pernah ia temui sebelumnya di Pontianak.
Menjelajahi Keindahan Sarawak
Setelah memastikan bahwa pengobatannya berjalan lancar, Christin memanfaatkan waktu luangnya untuk menjelajahi berbagai tempat menarik di Kuching. Ia merasa perjalanan ini tidak hanya membawa manfaat bagi kesehatannya, tetapi juga memberikan kesempatan untuk melihat keindahan budaya dan alam Malaysia.
Hari pertama, ia mengunjungi Waterfront Kuching, sebuah tempat wisata yang terkenal dengan pemandangan Sungai Sarawak yang memukau. Di sana, ia menikmati suasana malam yang tenang sambil duduk di tepi sungai, mengamati lampu-lampu kota yang berkilauan di permukaan air. Ia juga berkesempatan menaiki perahu kecil yang membawanya berkeliling sungai, memberikan perspektif yang berbeda dari kota ini.
Ia juga mengunjungi Kampung Budaya Sarawak, tempat yang memperkenalkan keanekaragaman budaya suku-suku asli di Malaysia Timur. Di sini, ia belajar tentang adat dan tradisi masyarakat setempat, mencicipi makanan khas, serta menyaksikan pertunjukan tarian tradisional yang memukau.
Menikmati Kuliner Khas Sarawak
Selain berwisata, Christin juga mencicipi berbagai kuliner khas Sarawak yang terkenal dengan cita rasanya yang unik. Ia mencoba Laksa Sarawak, hidangan mi yang disajikan dengan kuah kental berbasis santan dan rempah-rempah khas. Tak hanya itu, ia juga menikmati Kek Lapis Sarawak, kue berlapis warna-warni dengan tekstur yang lembut dan rasa yang kaya.
Tak lupa, ia membeli beberapa oleh-oleh untuk keluarganya di Pontianak, mulai dari makanan khas hingga kerajinan tangan yang unik. Ia ingin membawa sedikit pengalaman dari Sarawak untuk dibagikan kepada orang-orang tersayang di rumah.
Pulang dengan Harapan Baru
Setelah menjalani pengobatan dan menikmati perjalanan yang luar biasa, Christin akhirnya kembali ke Pontianak dengan perasaan lega dan bahagia. Ia tidak hanya mendapatkan perawatan medis yang lebih baik, tetapi juga pengalaman berharga yang mengajarkannya bahwa di balik setiap tantangan, selalu ada kesempatan untuk menemukan keindahan baru.
Perjalanan ke Sarawak bukan sekadar tentang kesehatan, tetapi juga tentang keberanian, eksplorasi, dan menikmati hidup dengan penuh rasa syukur. Kini, ia siap kembali menjalani hari-hari dengan semangat baru, membawa cerita dan kenangan dari negeri seberang yang tak akan pernah ia lupakan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI