Mohon tunggu...
Patricia Daniela
Patricia Daniela Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Seorang guru SD kelas 6

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kolb's Learning Cycle

9 Desember 2021   08:00 Diperbarui: 9 Desember 2021   08:08 948
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: @danielaillustration (daniela.art (@danielaillustration) * Instagram photos and videos 

Pada tahun 1984, David Kolb mengeluarkan pemikirannya terhadap teori belajar yang diarahkan dan berfokus pada tujuan dan perilaku untuk menciptakan suatu siklus pembelajaran yang menghargai proses. Dalam teori ini, Kolb menjelaskan bahwa belajar melibatkan perolehan konsep-konsep abstrak yang dapat diterapkan secara fleksibel dalam berbagai situasi.

Dalam teori Kolb, dorongan untuk pengembangan konsep baru diberikan oleh pengalaman baru yang dialami oleh seseorang.  Hipotesis gaya belajar pengalaman Kolb biasanya digambarkan sebagai empat siklus belajar di mana siswa "mencakup semua hal yang mendasar". Teori belajar Kolb menggabungkan kegiatan seperti pilihan profesi, pendidikan, pemecahan masalah, dan hubungan interpersonal dan mencakup seluruh siklus perkembangan manusia dari masa kanak-kanak hingga dewasa (Keyes 2002).

Teori ini memberikan terdapat empat siklus dalam proses seorang anak belajar. Siklus pertama adalah Concrete Experience (CE). Siklus ini merupakan situasi baru yang dihadapi atau diinterpretasikan ulang dari pengalaman yang ada. Siklus kedua merupakan Reflection Observation (RO). Siklus Reflection Observation (RO) dilakukan berdasarkan pengalaman baru yang ditemukan.

Di siklus ini, yang menjadi kondisi terpenting pada saat adanya inkonsistensi antara pengalaman dengan pemahaman yang dihadapi oleh anak. Siklus ketiga adalah Abstract Conceptualization (AC). Siklus ini akan memunculkan ide baru atau modifasi dari konsep abstrak yang ada, dalam arti yang berbeda seseorang telah belajar dari pengalaman yang dialaminya.

Siklus terakhir adalah  Active Experimentation (AE) Dalam siklus ini anak menerapkan ide-ide mereka di dalam kehidupan mereka sehari-hari yang kemudian dapat melihat hasil dari ide tersebut (McLeod 2017). Siklus dapat dimulai kapan saja, tetapi langkah-langkahnya harus diselesaikan secara berurutan. Karena siswa melewati siklus beberapa kali, proses keseluruhan dapat digambarkan sebagai spiral siklus. Siklus belajar memberikan umpan balik, yang berfungsi sebagai dasar untuk tindakan selanjutnya dan evaluasi konsekuensinya.

Pengembangan dari teori ini, Kolb juga memberikan suatu gambaran karakteristik seseorang dinilai berdasarkan gaya belajar individu dari siklus belajar tersebut. Karakteristik tersebut adalah Learning Style Inventory (LSI). Dalam hal ini, Kolb membagi peserta didik menjadi empat kategori berdasarkan bagaimana mereka dapat memperoleh pengetahuan mereka. Empat kategori tersebut adalah divergers, assimilators, convergers, dan accomodators (Akella 2010). Tipe yang pertama yaitu divergers,  melihat pendekatan pembelajaran melalui pengalaman konkrit dan memprosesnya di dalam reflective observation. Keunggulan dalam bentuk ini adalah Diverger paling baik dalam melihat situasi dari berbagai sudut pandang. Individu pada bentuk ini akan memiliki kemampuan imajinatif yang baik serta kesadaran akan makna dan nilai. Tipe kedua adalah Assimilators. Orang-orang assimilators melihat pengetahuan melalui koseptualisasi abstark dan juga obervasi kotemplatif. Orang-orang ini akan unggul di dalam memahami berbagai informasi dan dapat mengatur informasi tersebut ke dalam struktur pemikiran yang logis dan ringkas. Orang-orang ini akan lebih tertarik pada ide dan gagasan abstrak daripada pribadi atau individu.

Tipe ketiga adalah convergers. Tipe ini mendapatkan pengetahuannya melalui konsepsi abstrak, dan memprosesnya dalam eksplorasi aktif. Orang-orang konvergen biasanya akan suka menghadapi tantangan dan tugas yang teknis dibandingkan permasalahan sosial dan interpersonal. Proses pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, serta aplikasi praktis menjadi kekuatan dari orang-orang dengan tipe konvergen ini. Tipe keempat adalah Accomodators. Orang-orang dengan bentuk accomodators memiliki kemampuan untuk belajar terkhususnya berdasarkan pengalaman "langsung". Para akomodator menghargai menempatkan ide ke dalam tindakan dan terlibat pada situasi yang baru dan sulit. Mereka cukup bergantung pada orang lain dari pada analisis teknis pribadi pada saat mengalami kesulitan. Para Akomodator juga memiliki kemampuan beradaptasi yang unggul, mereka dengan cepat dapat memahami dan memenuhi kondisi yang berubah dengan cepat (McCarthy 2010).

Pada saat teori ini diterapkan dan digunakan dalam proses pembelajaran, seorang guru perlu mengenali skenario yang mengharuskan siswa untuk memecahkan masalah, bekerja sama, berkolaborasi, menemukan diri mereka sendiri, dan merefleksikan diri mereka sendiri. Penting bagi guru tersebut untuk memututskan apa yang harus dipelajari dan diterima oleh siswa dari pengalaman belajar yang dialami. Putuskan apa yang harus dipelajari atau diterima siswa dari pengalaman belajar pada saat yang sama.

Berikut adalah beberapa pertimbangan utama yang perlu diingat ketika memasukkan pembelajaran berdasarkan pengalaman ke dalam kelas Anda sendiri. Dalam hal ini, guru perlu memberikan petunjuk yang jelas dan telah siap untuk diterapkan. Selain itu, penting juga bagi guru secara eksplisit mendorong siswa untuk dapat berefleksi dari proses yang dialami.

Dalam poin ini, guru juga perlu memberikan umpan balik kepada siswa sehingga memperkuat proses belajar siswa. Selain beberapa hal sebelumnya, ada juga beberapa kondisi yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh guru pada saat menerapkan pendekatan ini dalam proses belajar di dalam kelas. Guru perlu mempertimbangkan keragaman gaya belajar yang akan diperlihatkan oleh siswa, baik secara pribadi, kelompok, maupun secara general (Healey and Jenkins 2007).

Guru perlu berhati-hati karena gaya belajar guru juga memberikan pengaruh kepada cara guru tersebut melakukan pengajaran, sehingga guru perlu melihat kembali apakah keputusan dan pilihan yang diambil merupakan langkah terbaik dan dapat mendorong siswa mencapai proses belajar yang optimal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun