Tapi, ketika telah berhasil membuat pengakuan itu, tenang rasanya. Akhirnya diri belajar menghargai pencapaian-pencapaian kecil, sesuatu yang biasa tetapi mendatangkan kebahagiaan. Saya juga lebih tenang dan bahagia berjalan dengan tidak terganggu pencapaian mereka diluar sana. Tidak terbebani bagaimana orang lain melihat diri dan tidak harus meyakinkan semua orang di dunia ini.
Hasilnya, saya rasakan sekarang. Ada pencapaian kecil sudah bahagia. Dan yang tidak pernah saya bayangkan dan berani mimpikan dapat terwujud setelah saya bahagia dari dalam. Padahal, dulu waktu saya masih ambisius dan mengejar-ngejar mimpi itu, ia malah menjauh. Senang dan bahagia luar biasa, bahkan saya merasa mimpi itu terlalu tinggi.
Berjalan secara natural, saya mengevaluasi apa yang sudah saya lakukan. Ternyata, saya sudah berjalan lebih dari target yang saya harapkan dulu. Wow... jadi stoikisme itu bukan membunuh cita-cita dan harapan, tapi stoikisme itu membantu membuang distraksi negatif dan obstacle yang enggak penting didalam hidup. Hal paling penting lagi, stoikisme itu bukan psimisme, tapi lebih mengarah ke netralitas dan rasionalitas.
Bogor Barat, 23 Januari 2022
Salam,
Sri Patmi