Mohon tunggu...
Santo Oi
Santo Oi Mohon Tunggu... profesional -

Aku adalah kopi , pahit atau manis terserah caramu meracik, dan terserah kau tempatkan aku dimana selayak anganmu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Syair Cinta

31 Agustus 2016   05:02 Diperbarui: 31 Agustus 2016   07:40 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: romantis-xp.blogspot.com

hai mentari.. tak perlu kau iri jika aku akrab dengan rembulan, aku hanya bercengkrama dengan pekatnya, tidak melupakanmu

aku tetap setia meski serapuh apapun tangkaimu, aku tetap ingin memelukmu, sampai aku layu sebagai daun peneduhmu

lihat uratku.. aku masih milikmu, dan aku masih daun mu meski aku sedikit keriput, jadi jangan jatuhkan aku

mungkin aku bukan daun mu, hingga kau campakkan aku seperti benalu, yg hidup tanpa pelukmu

atau mungkin karena angkuhmu, hingga bianglala hempaskan aku dan samar di biasmu, antara daun atau kerikil sebagai racunmu

aku yang layu sebagai daun mu ataukah kau yang tidak mau memepertahankan dan menjatuhkan aku sebagai peneduhmu


masih tentang daun yang rindu akan makna, dimana pucuk bersenda lahirkan putik baru, maka aku akan layu

Aku tak berpikir untuk jadi selembar daun , jika kau serupa ulat yg menggigit dan menghancurkanku dg senyum palsumu

Kadang aku harus menerjang ombak, untuk sekedar bertahan hidup, meski harus berlayar dengan selembar daun

Kau di lahirkan seperti musik, menciptakan banyak harmoni, itulah kenapa hatiku selalu berdendang jika dekatmu

Aku melayang seperti daun di ranting patah, dan aku tak tahu cintaku untuk siapa, sampai tanganmu menadah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun