Demikian sebuah tulisan terpampang di dinding pesbuk saya yang ditulis oleh seseorang yang tidak kukenali.
Saya sungguh terangsang membaca tulisan tersebut, sungguh!
Ada tiga alasan mengapa saya harus menulis khusus untuk tulisan tersebut.
Pertama, saya dipanggil setan.
Apakah saya benar-benar setan?
Bisa jadi, karena memang saya seringg mengganggu orang lain. Suka usil dan bahkan terkadang pikiran ini mungkin saja melebihi setan.
Apa yang saya rasakan disebut setan?
Biasa aja tuh, gak marah, nggak tersinggung, malah tersenyum.
Bagaimana dengan Anda? apakah masih memelihara marah yang tidak penting? apakah masih suka tersinggung untuk banyak alasan-alasan sederhana?
Kedua, apakah setan itu juga tahu bersyukur?
Saya kira setan juga sering bersyukur. Bersyukur atas berbagai macam kesuksesannya dalam tipu daya, bohong, bahkan berbagai tindak-tanduk kejahatan manusia.
Setan bersykur kepada siapa? Nah untuk yang ini saya belum tahu karena saya bukan bosnya setan.
Ketiga,
yang membuat kemaluan saya membesar karena tahu jika ternyata saya keliru membaca, maklum baru bangun tidur. Setelah kucermati tulisan tersebut adalah : Sedan! bersyukurlah kau banyak-banyak... Hehehe
Dan ternyata ditulis oleh seorang Ibu Cantik.
Daniel Pasedan baru bangun tidur... Narsis amatsih!