Wisatawan diajak menyaksikan proses penggunaan lesung, baik untuk menumbuk padi maupun membuat ramuan herbal, langsung dari datu lokal. Ini memperkaya pengalaman wisata melalui interaksi langsung dengan budaya hidup.
Taman Megalitik dan Galeri Terbuka
Kawasan yang memiliki konsentrasi lesung batu dapat ditata menjadi taman arkeologi terbuka, dilengkapi panel interpretatif tentang simbol-simbol pada lesung serta makna filosofisnya.
Festival Budaya Berbasis Tradisi
Kegiatan seperti Festival Panen Raya, Ritual Penyembuhan Tradisional, atau Pameran Kerajinan Batu dapat menjadi bagian dari kalender tahunan pariwisata, dengan lesung sebagai pusat simboliknya.
Rute Wisata Spiritual dan Budaya
Jalur wisata yang menghubungkan lesung batu dengan rumah adat, situs pemakaman leluhur, dan tempat keramat lainnya dapat dibentuk sebagai rute spiritual Batak yang penuh makna dan refleksi.
Ekowisata dan Konservasi Alam
Karena keterkaitan lesung dengan alam (batuan, tumbuhan, dan lanskap), pendekatan ekowisata berbasis pelestarian lingkungan dan edukasi geologi dapat dikembangkan, sekaligus mengedukasi pengunjung akan pentingnya konservasi situs budaya.
Digitalisasi dan Promosi Multimedia
Dokumentasi digital lesung-lesung batu dapat dipublikasikan dalam bentuk virtual tour, augmented reality, dan pameran daring yang menjangkau generasi muda dan wisatawan internasional.