Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Lesung Batu: Jejak Megalitik dan Simbol Budaya di Pulau Samosir dan Lingkar Danau Toba

25 April 2025   17:38 Diperbarui: 25 April 2025   17:38 1450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lesung Batu di Pulau Samosir dan Lingkar Danau Toba. (Sumber : facebook.com/parlin1pakpahan/posts).

Harajaon. Lesung sebagai alat komunal yang diletakkan di pusat huta mencerminkan struktur sosial egaliter yang saling berbagi.

Hamoraon. Ukuran dan ukiran lesung menunjukkan status ekonomi pemilik. Semakin besar dan semakin indah ukirannya, semakin tinggi pula status sosialnya.

Hasangapon. Nilai kehormatan tergambar dari penggunaan lesung dalam ritual adat dan kepercayaan. Keberadaannya menjaga keharmonisan hubungan antara manusia, leluhur, dan alam.

Dengan demikian, lesung batu menjadi cermin identitas Batak yang menjunjung tinggi keseimbangan antara materi, kekuasaan, dan nilai spiritual.

Lesung Batu dalam Perspektif Sejarah dan Arkeologi

Banyak misteri sejarah yang mengelilingi masyarakat Batak. Istilah "Batak" sendiri merupakan konstruksi kolonial yang menyatukan beragam puak di sekitar Danau Toba. Sebutan yang lebih umum dipakai masyarakat setempat adalah "orang Toba." Istilah "Batak" diyakini berasal dari kata "bataha," artinya orang pegunungan atau pedalaman.

Lesung batu, dengan segala bentuk dan variasi simboliknya, memberikan indikasi bahwa masyarakat Batak Toba telah memiliki peradaban yang maju sejak masa prasejarah. Keterhubungannya dengan praktik religius dan struktur sosial memperkuat hipotesis bahwa warisan megalitik di kawasan ini bukan sekadar benda mati, melainkan representasi hidup dari sistem nilai leluhur yang bertahan hingga kini.

Pengembangan Lesung Batu sebagai Destinasi Wisata Budaya

Lesung batu memiliki potensi besar untuk dijadikan elemen penting dalam pengembangan destinasi wisata budaya Lingkar Danau Toba.

Beberapa strategi pengembangannya antara lain :

Wisata Edukasi dan Workshop Budaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun