Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Kepemimpinan Indonesia di ASEAN dalam Pusaran AsPac

19 Juli 2023   17:47 Diperbarui: 19 Juli 2023   17:52 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi sedang berpidato di hadapan para menlu peserta KTT Asia Timur. Foto : channelnewsasia.com dipetik dari AFP.

Jokowi berbicara di hadapan para menlu dari blok tersebut yang berkumpul di Jakarta untuk membicarakan isu-isu regional mulai dari Laut China Selatan yang disengketakan, yang diklaim Beijing hampir seluruhnya, hingga krisis di Myanmar, di mana China adalah sekutu utama junta.

Tantangan Soliditas ASEAN

Tentang kemandirian ASEAN. Itu tak perlu diragukan lagi memang penting. Hanya kesatuan pandang sejauh ini belum ada. Dalam turbulensi AsPac sekarang, ketidaksepakatan atas jalur perairan di Laut China Selatan telah membuat beberapa anggota ASEAN menentang Beijing, seraya meningkatkan simpati atas penentangan AS terhadap keperkasaan China di perairan itu. Tapi tak kurang ada sejumlah anggota yang mendukung Beijing.

Dalam kepemimpinan Indonesia di ASEAN sekarang, Jokowi benar bahwa ASEAN tidak bisa dijadikan ajang kompetisi bagi negara besar, juga tidak bisa menjadi perwakilan negara mana pun, dan benar bahwa hukum internasional harus dihormati secara konsisten.

Yang diragukan disini adalah sekuat apa ia berkomitmen untuk memperkuat kesatuan dan soliditas serta sentralitas di ASEAN untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan. Faktanya, sebagaimana terurai di atas, tak mudah menyatukan ASEAN dalam satu visi untuk mencapai kepentingan regional mereka begitu saja di tengah turbulensi AsPac sekarang.

Kita lihat ketegangan antara AS-China atau untuk mudahnya ketegangan dua ekonomi terbesar dunia itu telah melonjak dalam beberapa tahun terakhir karena sejumlah masalah, termasuk latihan militer China di sekitar Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri dan pembatasan ekspor semi konduktor canggih AS ke China.

Dalam pertemuan 18 negara Asia Timur itu, yang juga diikuti oleh China dan AS, dimana diplomat kedua negara besar itu berkesempatan bertemu. Tanpa basa-basi diplomatik, Menlu AS Antony Blinken langsung memperingatkan Wang Yi dari China tentang konsekuensi setelah pelanggaran keamanan dunia maya yang dituduhkan pada China, yang kata Blinken lagi-lagi mengancam akan merusak stabilisasi hubungan yang baru lahir -- demikian CNA mengutip AFP dalam https://tinyurl.com/2n9yj8we

Wang menangkis dan mengatakan kepada Blinken AS tidak boleh ikut campur dalam urusan China dan sebaiknya bekerja dengan Beijing untuk meningkatkan hubungan mereka.

Kalaupun ini dicoba dimediasi oleh ASEAN, tapi hasilnya akan tetap musykil, karena untuk menuju soliditas ASEAN saja masih ada beberapa hal yang tak mudah begitu saja dilakukan. Boleh dikata sejauh krisis Myanmar, ASEAN belum bisa berbuat banyak. Penguasa junta sekarang tak terlalu menggubris 5 point usulan ASEAN. Tak heran ada sejumlah negara anggota yang mendukung junta pro-China sejak kudeta 2021 yang telah menjerumuskan negara itu ke dalam kekacauan hebat.

Soliditas regional seperti ASEAN adalah sesuatu yang mudah diucapkan, tapi dalam praktek sangatlah sulit dilaksanakan. ASEAN di bawah kepemimpinan Indonesia sekarang hanya bisa dikatakan sedang merintis jalan menuju soliditas dimaksud, dan ini hanya bisa diwujudkan oleh pengganti Jokowi ke depan ini yang tak punya beban personal dalam politik regional maupun internasional. Begitu Indonesia menjadi negara kuat tak terdikte oleh siapa pun, maka pada saat itu pulalah kita dapat bertindak tegas dalam wadah berhimpun yang bernama Asean ini.

Komunike yang dikeluarkan ASEAN di depan 8 negara lain seperti AS, China, Ausie dll di kawasan AsPac banyak diperdebatkan pada Kamis lalu, ketika ASEAN mengulangi kecamannya atas kekerasan di Myanmaar. ASEAN menegaskan kembali bahwa rencana perdamaian lima poin yang semula disepakati pihak junta, tetapi sebagian besar diabaikan sejak itu, tetap harus menjadi dasar untuk menyelesaikan konflik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun