Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Oret-Oretan Seputar Kajoetangan Heritages di Kota Malang

13 Juli 2023   16:25 Diperbarui: 13 Juli 2023   16:33 1147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengamen Jalanan yang dinilai profesional bebas ambil pentas di trotoar Kajoetangan Heritages. Foto: Parlin Pakpahan.

Hadipoeran, sebuah penginapan jadul di Jln Bukit Berbunga, Batu, Malang Raya. Foto: Parlin Pakpahan.
Hadipoeran, sebuah penginapan jadul di Jln Bukit Berbunga, Batu, Malang Raya. Foto: Parlin Pakpahan.

Pengelolaan Lalu Lintas yang terkoordinasi. Seyogyanya pengelolaan lalu lintas di Kajoetangan Heritages terkoordinasi dengan baik. Pemkot perlu bekerjasama dengan polisi lalu lintas, dan pihak terkait lainnya untuk mengatur arus kendaraan dengan baik, menyediakan parkir yang memadai, dan memberikan informasi yang jelas kepada pengunjung tentang jalur yang tersedia.

Dalam menghadapi tantangan ini, Pemkot dan pemangku kepentingan terkait mau mendengarkan kritik dan masukan dari masyarakat serta melakukan evaluasi terus menerus. Melibatkan partisipasi publik dalam proses pengambilan keputusan dan pengembangan kawasan adalah penting untuk mencapai keseimbangan yang baik antara pelestarian sejarah, pembangunan ekonomi, dan kebutuhan lalu lintas yang efisien.

Kafe Sontoloyo, Jln Joyoagung Raya, Malang, tempat bersantai sehabis wisata keliling Malang Raya. Foto: Parlin Pakpahan.
Kafe Sontoloyo, Jln Joyoagung Raya, Malang, tempat bersantai sehabis wisata keliling Malang Raya. Foto: Parlin Pakpahan.

Mengantisipasi Akselerasi

Kafe-kafe sudah mulai hidup di malam hari seperti Grup Tugu dengan Kawisari Koffie, termasuk Kopi Lontjeng dkk misalnya, begitu juga pengamen-pengamen jalanan yang mulai tertib memainkan musik di kakilima Kajoetangan, tak mau ketinggalan gerobak-gerobak dagangan para pegiat ekonomi mikro pun mulai berdatangan. Tanpa menafikan pegiat ekonomi mikro seperti mereka, "rombong" atau gerobak-gerobak pedagang kaki lima ini apabila tak ditata dengan baik ke depan akan semakin  banyak dan akan sulit diatur.

Wisata alam di Bukit Teletubbies, Bromo, sisi Malang. Foto: Parlin Pakpahan.
Wisata alam di Bukit Teletubbies, Bromo, sisi Malang. Foto: Parlin Pakpahan.

Bagaimana agar Kajoetangan ke depan ini tidak berkembang menjadi nggak keruan, tapi justeru bergerak dan berkembang menuju kawasan wisata kota yang baik karena para turis asing sangat memerlukannya, terutama yang mangkal di kota Malang seperti di Hotel, Homestay dll. Saat berwisata ke Bromo atau Batu, mereka akan keluar seharian, dan pada malam hari kembali dan butuh wisata kota yang hidup di malam hari seperti di Kajoetangan, perkafean Ijen Besar, perkafean Soehat tak jauh dari Unibraw, perkafean Joyoagung Raya dst.

Di satu sisi, pertumbuhan kafe, pengamen jalanan, dan gerobak pedagang kaki lima di Kajoetangan menunjukkan adanya potensi untuk menciptakan suasana yang hidup dan menarik bagi pengunjung. Yang perlu bagi Pemkot adalah tetap konsisten menjaga kawasan ini tetap teratur dan terorganisir agar dapat berkembang menjadi kawasan wisata yang baik.

Warga Bromo yang kian makmur dgn hasil kentang, terong Belanda dan kopi robusta Bromo.  Foto: Parlin Pakpahan.
Warga Bromo yang kian makmur dgn hasil kentang, terong Belanda dan kopi robusta Bromo.  Foto: Parlin Pakpahan.

Berikut beberapa pertimbangan yang diperlukan untuk mengantisipasi akselerasi pertumbuhan kawasan Kajoetangan ke depan :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun