Mohon tunggu...
Ishak Pardosi
Ishak Pardosi Mohon Tunggu... Editor - Spesialis nulis biografi, buku, rilis pers, dan media monitoring

Spesialis nulis biografi, rilis pers, buku, dan media monitoring (Mobile: 0813 8637 6699)

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Lupakan Mafia Migas, SBY-Sudirman Said Bersatu Lawan Jokowi

11 Agustus 2018   23:49 Diperbarui: 12 Agustus 2018   00:18 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih ingat dengan tudingan Sudirman Said, mantan Menteri ESDM Jokowi yang menyebut pemberantasan mafia migas selalu berhenti di meja Presiden SBY? Tudingan itu seperti dilansir Kompas.com, Senin (18/5/2015), sempat membuat SBY murka, 'menyemprot' Sudirman agar berhati-hati bicara.

Kala itu, Sudirman adalah Menteri ESDM yang berupaya membubarkan Petral, perusahaan yang dituding sebagai sarang mafia migas. Sudirman mengkritik kenapa SBY selama 10 tahun berkuasa tidak mampu memberantas mafia migas. Namun kasus itu pun menguap begitu saja, seolah terlupakan.

Tak lama usai kejadian itu, Sudirman kembali mengungkap kasus Papa Minta Saham yang menyerempet nama Setya Novanto. Tetapi kali ini, takdir Sudirman berkata lain. Ia terpaksa harus lengser dari kursi Menteri ESDM, sementara Setnov hanya lengser sebentar kemudian kembali menduduki kursi Ketua DPR. Meski pada akhirnya Setnov pun terjerumus di kasus KTP elektronik yang memaksanya mengenakan rompi oranye khas KPK.

Walau sempat berseteru dengan SBY, Sudirman yang kemudian terjun sebagai politisi Gerindra kini malah bersatu dengan SBY dalam koalisi Prabowo-Sandi. Sudirman bahkan sudah ikut wara-wiri bersama Prabowo ke kediaman SBY saat menjajaki koalisi. Perdebatan soal mafia migas yang pernah membuat hubungan keduanya bersitegang, tertutupi oleh keinginan mengalahkan Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019.

Terjunnya Sudirman ke dunia politik praktis sangat kontras dengan latar belakangnya. Sebelumnya ia aktif sebagai akademisi dan aktivis anti korupsi. Sudirman kemudian terjun sebagai praktisi ketika ditunjuk sebagai Dirut BUMN Pindad, hingga secara mengejutkan ditunjuk Jokowi sebagai Menteri ESDM.

Resmi hengkang dari Kabinet Kerja, Sudirman pun mulai mengambil langkah berseberangan dengan Jokowi. Tak lama, Sudirman dipercaya Prabowo Subianto sebagai cagub Jateng, walau kandas di tangan Ganjar Pranowo, kader Banteng yang juga gubernur petahana. Meski kalah, hari-hari Sudirman tetap diisi dengan kegiatan politik praktis.

Dalam setahun ke depan, setidaknya hingga Pemilu usai, SBY-Sudirman Said akan menikmati kebersamaan mereka melawan Jokowi-Ma'ruf, melupakan isu mafia migas yang pernah merenggangkan hubungan di antara mereka.

Artikel ini telah ditayangkan juga di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun