Mohon tunggu...
Ari Pangarso
Ari Pangarso Mohon Tunggu... Freelancer - Wirausaha

"Menulislah jika ingin menciptakan sejarah mu sendiri"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Damar, Cahaya Maha Cahaya

16 Mei 2020   21:48 Diperbarui: 16 Mei 2020   22:03 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Memiliki seorang anak mungkin hal biasa.

Namun untuk ayah bunda semua itu bukan hal biasa.

Awal puasa yang merubah segalanya.

Yang awalnya berdua, kini bertiga.

Yang awalnya hanya untuk ayah bunda,kini untuk kau semata.

Kau hadir ditengah keadaan yang belum tentu arahnya.

Namun kau seolah menjadi nahkoda yang tau segala arah.

Namamu memang ayah yang membuatnya.

Dari jauh jauh hari ayah sudah memikirkannya.

Kadang juga ayah minta pendapat bunda. 

Tapi,ada satu hal yang perlu kau pahami maknanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun