Mohon tunggu...
Muhammad Harpani
Muhammad Harpani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Baca - Tulis - Gambar

Belajar Konsisten, Abaikan Mood

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Solusi Mikro BMT, Makroprudensial Nasional Aman Terjaga

28 Agustus 2020   09:35 Diperbarui: 28 Agustus 2020   09:35 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Asma Liza, salah satu nasabah BMT Insan Mulia saat berjualan di lapaknya yang berada di Pasar Perumnas Kenten Palembang

Selain unit simpanan, BMT juga mencari keuntungan dengan memberikan jasa pembiayaan.

Di BMT, pembiayaan mengacu kepada perilaku muamalah ekonomi Islam. Yang diatur dengan akad dan aturan yang cukup ketat, dengan mengambil keuntungan berupa jasa penitipan (wadiah), selisih keuntungan (murabahah), keuntungan usaha (mudarabah), fee admin (tabarru') dan lainnya. 

Selain pembiayaan yang bersifat ekonomi bisnis yang mengejar keuntungan, BMT juga mempunyai pembiayaan bebas margin untuk kasus tertentu dan memungkinkan memang untuk dibantu. Yakni qardhul hasan. Pinjaman yang baik.

Saya pernah memanfaatkannya sekali, kala salah satu keluarga saya harus berurusan hukum dan pihak 'lawan' mengajak berdamai. Saat itu, saya bisa mengajukan pinjaman sebesar Rp 5 juta dan dicicil selama lima bulan, tanpa margin.

Namun demikian, meski ada, tidak semua BMT bisa melakukannya. Tergantung keadaan keuangan kas BMT dan tingkat kepercayaan (track record) nasabah.

Sesuai dengan misinya, BMT memang dihadirkan untuk memberikan akses kepada sistem keuangan yang inklusi. Berbeda dengan perbankan, yang seringkali memberikan persyaratan yang lebih lengkap dan kadangkala rangkap dan berjenjang, BMT mampu hadir untuk memberikan bantuan permodalan dalam skala kecil dan menengah. Dengan cicilan ringan dan waktu pengembalian yang fleksibel.

Sebut saja, Asma Liza, anggota BMT Insan Mulia, salah satu pedagang kecil di Pasar Satelit Sako Palembang, Ia sering mengajukan pembiayaan untuk menambah modal usaha melalui BMT Insan Mulia. Karena, ia rajin membayar dan tidak pernah telat, maka plafon pembiayaannya juga meningkat. Saat ini sudah bisa mengajukan kredit modal hingga Rp 8 juta.  

Asma Liza, salah satu nasabah BMT Insan Mulia saat berjualan di lapaknya yang berada di Pasar Perumnas Kenten Palembang
Asma Liza, salah satu nasabah BMT Insan Mulia saat berjualan di lapaknya yang berada di Pasar Perumnas Kenten Palembang

Melalui mekanisme yang ada, dana segar bisa cair dalam hitungan dua-tiga hari, tanpa potongan. Dan sistem cicilan pun fleksibel, bisa harian maupun mingguan. Ia tidak memilih cicilan bulanan, karena sebagai pedagang dengan perputaran keuangan harian, ia lebih memilih untuk mencicil secara harian saja. Dan untuk soal pembayaran, ia tidak perlu repot, karena dari pihak BMT yang akan menjemput dana ke lapak jualannya.

Hal yang sama juga dirasakan oleh penulis. Dengan sistem peminjaman yang cepat -- tentu saja didukung oleh track record waktu pembayaran tepat waktu, penulis bisa mendapatkan pinjaman dengan nominal belasan juta dan bisa dicicil dalam waktu lima belas bulan.

Dengan sistem pendekatan kekeluargaan, di BMT kita bisa bernegosiasi dengan pengurus untuk nominal pembiayaan, besaran cicilan dan jangka waktu pembayaran. Disesuaikan dengan kemampuan finansial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun