Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tetap Mesra Hingga Akhir Usia, Bisakah?

3 Juni 2015   15:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:22 923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

 

 

Di ruang konseling, saya sangat sering mendapat pertanyaan seperti ini, “Pak Cah, bisakah pasangan suami istri tetap mesra hingga akhir usia?”

“Bisa”, jawab saya dengan yakin dan pasti.

“Bagaimana Pak Cah bisa seyakin itu?” tanya seorang ibu rumah tangga.

“Justru saya yang harus bertanya, mengapa anda sepesimis itu?” saya balik bertanya.

“Karena saya tidak pernah merasakan cinta. Sejak kecil sudah ditinggal ayah, saya tidak mendapat cinta dari seorang ayah. Ibu sendirian menghidupi anak-anak yang masih kecil. Perjuangan hidup yang luar biasa berat bagi ibu. Dan kini setelah menikah, saya tidak mendapat cinta dari suami. Mengapa saya harus percaya bahwa cinta dan kemesraan itu ada?” jawabnya.

“Pengalaman pribadi ya... Tentu hal itu tidak bisa untuk menggeneralisir semuanya...”, jawab saya.

Sesungguhnyalah cinta dan kasih sayang antara suami dengan istri itu bisa abadi, apabila selalu dijaga dan disemai. Sejak masih muda usia menjadi pengantin baru, hingga pengantin lama yang berusia senja, semua bisa dan berhak menikmati cinta dan kasih sayang bersama pasangan.

Mengapa Bisa Mesra Hingga Akhir Usia?

Saya sangat meyakini bahwa mesra hingga akhir usia itu bukan perkara luar biasa, atau bukan hal spektakuler. Keyakinan saya ini sangat beralasan, paling tidak karena empat sebab berikut ini.

1.    Allah berikan mawadah dan rahmah dalam kehidupan keluarga

Di atas landasan rasa sakinah (ketenangan), Allah berikan perasaan mawadah dan rahmah dalam jiwa suami dan istri untuk mengikat perasaan cinta hingga akhir usia. Mawadah adalah cinta yang membara, biasa tampak pada pengantin baru atau anak muda usia. Rahmah adalah cinta yang mendalam, biasa tampak pada pengantin lama atau orang usia tua.

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir” (QS. Ar Rum: 21).

Ayat itu menjelaskan tentang karunia Allah berupa perasaan mawadah dan rahmah yang diberikan kepada hamba yang menempuh pernikahan sesuai aturan dan rambu dariNya. Dua perasaan inilah yang menjamin suami dan istri bisa mesra dan memiliki rasa cinta hingga akhir usia. Bukan hanya ketika masih muda dan saat pengantin baru saja.

2.    Cinta itu sangat sederhana, jika kita mampu menyederhanakannya.

Cinta itu bukan hal yang demikian rumit dan sulit tidak terkira. Cinta bukan barang mewah yang susah didapatkan. Jika ada yang menganggap rumit, itu karena mereka sendiri yang membuatnya sulit dan rumit. Karena sesungguhnya cinta itu hal yang sederhana saja. Bukalah hati, bukalah jiwa.

Lihat betapa banyak kebaikan pasangan anda. Lihat betapa sangat banyak sisi positif pada diri pasangan anda. Ada berjuta alasan anda untuk selalu mencintainya, yang membuat anda selalu memiliki kemasraan bersama pasangan. Jika hal sederhana ini anda lakukan, anda akan selalu mampu mencintainya. Anda akan selalu bisa mesra bersamanya.

3.    Cinta itu adalah milik semua manusia

Cinta adalah anugrah agung dariNya yang harus kita syukuri dan kita jaga sepanjang usia. Semua manusia selalu memiliki sisi cinta dalam dirinya, tergantung apakah ia bersedia menjaga dan memupuk cinta itu, atau justru manusia membunuh rasa cintanya.

Allah menciptakan manusia, pada saat yang sama memberikan perasaan, kecenderungan, dan ketertarikan terhadap keindahan. Rasa kecenderungan dan ketertarikan ini adalah sesuatu yang bersifat fitrah dan alamiah. Allah menggambarkan:

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diinginkan, yaitu : wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang” (Ali Imran: 14).

Cinta itu fitrah, ada pada jiwa semua manusia. Ini merupakan anugrah yang sangat indah dari Allah kepada semua hamba.

4.    Ada banyak contoh kemesraan pasangan tua

Secara nyata, kita menyaksikan ada banyak contoh pasangan suami istri yang tetap mesra hingga akhir usia. Di semua negara, di semua belahan dunia, selalu ditemukan kisah kasih hingga ajal tiba. Sepasang suami istri yang selalu setia dan saling menjaga, selalu mesra hingga akhir usia mereka.

Karena ada contoh nyata inilah, saya selalu yakin bahwa memang cinta bisa menjadi milik manusia sepanjang hayatnya. Suami dan istri saling mencintai dan menyayangi sampai mati. Bukan legenda, bukan pula cerita fiksi, namun dengan mudah kita menyaksikan pada kehidupan manusia sampai di zaman sekarang ini.

 

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun