Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Beberapa Kesalahan Umum Orangtua dalam Mendidik Anak (8)

7 Mei 2023   05:00 Diperbarui: 7 Mei 2023   06:50 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Doa adalah kekuatan spiritual yang luar biasa hebatnya. Kelak ketika orangtua sudah wafat, anak-anak akan terus menerus mendoakannya. Ini karena selama hidupnya, orangtua rajin mendoakan anak-anaknya.

Ketika anak tengah merayakan keberhasilan dalam hidupnya, jika orangtua tidak bisa hadir secara fisik di acara perayaannya, tetaplah menghadirkan doa untuk anak tercinta. Sudah pasti anak akan kecewa jika momentum penting dalam hidupnya tidak dihadiri orangtua, namun doa bisa dihadirkan untuk kebaikan dan kesuksesan hidup anak.

Doa Orangtua Mengantarkan Sukses Anaknya 

Sebagai tambahan yang sangat menguatkan, saya kutipkan kisah yang ditulisoleh Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof. Dr. Mudjia Rahardjo, M.Si. Beliau menulis kisah seorang tukang bangunan yang berhasil mengantarkan anaknya menggapai sukses. Apa rahasianya? Salah satunya adalah doa dari orangtua yang tak pernah putus.

Berikut kisah Prof. Dr. Mudjia Rahardjo, M.Si. yang diposting di website resmi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Saya sampaikan secara utuh.

...


Setiap orangtua, apapun status sosial dan profesinya, selalu ingin anaknya sukses dalam kehidupan. Banyak orangtua melakukan berbagai upaya untuk menggapai kesuksesan anaknya.

Terkait itu, ada kisah menarik yang bisa dijadikan tauladan. Seorang tukang bangunan di kampung tempat saya tinggal dengan susah payah menyekolahkan anaknya hingga perguruan tinggi dengan mengambil program studi teknik sipil.

Orangtua itu berharap kelak anaknya bisa hidup sejahtera, tidak seperti dia yang bekerja bermodal otot dan bermandikan keringat dengan upah harian tidak seberapa. Kebetulan anaknya memiliki prestasi akademik baik sejak pendidikan dasar.

Para gurunya juga mendorong agar dia dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi (kuliah), entah bagaimana caranya karena prestasi akademik di SMA baik. Sayang jika sekolahnya tidak diteruskan.

Semula kedua orangtuanya ragu dari mana biaya kuliah anaknya. Sang ayah terpaksa menjual sepeda motor, barang berharga satu-satunya milik keluarga dan ganti sepeda biasa sebagai sarana transportasi sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun