Jika ketakutan tidak bisa Anda hadapi sendiri, mungkin tingkatnya memang sudah sedemikian berat. Anda perlu duduk mendengarkan saran ahli. Lakukan bimbingan dan konseling kepada konselor, psikolog, psikiater, atau alim ulama.
Sampaikan semua keluhan dan ketakutan yang Anda hadapi. Sampaikan apapun yang memberatkan hati dan pikiran Anda selama ini.
Dengarkan saran ahli, lakukan berbagai rekomendasi mereka. Ini akan membuat Anda menjadi semakin baik dari waktu ke waktu. Sebagian dari anda bahkan mungkin memerlukan terapi tertentu secara rutin.
SIlaturahim kepada Senior
Anda perlu bersilaturahim kepada teman, kerabat atau kenalan yang sudah menikah dan mendapatkan keluarga bahagia serta harmonis. Sering-sering saja mengunjungi keluarga bahagia seperti mereka. Kalau perlu setiap hari, mengunjungi keluarga yang berbeda-beda.
Anda akan mendapatkan 'udara positif' dari kebahagiaan mereka. Sudah pasti tidak ada keluarga sempurna, akan tetapi amat sangat banyak keluarga harmonis dan bahagia. Mereka bahkan ada di sekitar Anda, hanya saja Anda jarang mendengar ceritanya.
Fokus kepada Masa Depan
Cobalah mengubah fokus pikiran Anda kepada hal-hal yang ingin anda lakukan di masa depan. Mungkin Anda terlalu fokusmemikirkan hal-hal negatif di masa lalu, baik pada diri Anda, maupun padaorang tua atau pada orang-orang di sekitar Anda.
Mungkin Anda terlalu banyak mendapat asupan informasi tentang ketidakbahagiaan pernikahan yang dialami oleh banyak kalangan. Ini membuat Anda semakin cemas dan takut.
Sekarang ubah fokus pikiran anda. Lihat masa depan yang masih panjang membentang. Apa yang menjadi rencana positif Anda? Sangat banyak hal bisa Anda lakukan untuk memberikan kemanfaatan bagi diri, keluarga dan orang lain di sekitar Anda.
Demikianlah beberapa upaya untuk menetralisir dan menghilangkan perasaan takut menikah. Pada dasarnya tidak ada hal yang perlukitabtakuti, sepanjang kita selalu berserah kepada Allah, disertai melakukan hal-hal terbaik yang bisa kita lakukan.
Sebagai insan beriman kita sangat yakin, bahwa dalam hidup pasti ada ujian, namun dalam setiap kesulitan selalu terdapat kemudahan.
Maka, lebih fokuslah memproduksi kebahagiaan dalam hidup keseharian, niscaya akan hilang kepedihan. Lebih fokuslah memproduksi kemanfaatan dalam kehidupan, niscaya akan hilang kesia-siaan.
Lebih fokuslah mensyukuri nikmat Allah yang berkelimpahan setiap saat kepada diri kita, niscaya akan hilang semua kegelisahan dan ketakutan.