Kembali kepada nilai produktivitas bagi insan beriman. Produktivitas manusia beriman tidak bisa diukur hanya dengan bertambahnya kekayaan dan fasilitas kehidupan.
Jika Anda sibuk melakukan kebenaran dan kebaikan, itulah makna produktif yang sebenarnya. Ibnul Qayyim Al-Jauziyah dalam kitab Al-Jawabul Kafi menyatakan,
"Jika dirimu tidak disibukkan dengan hal-hal yang baik, pasti akan disibukkan dengan hal-hal yang batil".
Kesibukan dan Kebahagiaan
Ternyata, kesibukan dalam kebaikan, akan mendatangkan kebahagiaan. Misalnya sibuk membantu orang lain yang memerlukan bantuan. Orang yang mendapat bantuan pasti berbahagia, namun lebih bahagia lagi mereka yang memberi bantuan.
Kesibukan Anda membantu orang lain, akan membawa keberkahan dalam kehidupan. Kesibukan seperti ini menjadi salah satu tanda Allah menghendaki kebaikan kepada Anda. Nabi saw telah bersabda,
: :
"Apabila Allah menginginkan kebaikan kepada seorang hamba, Allah akan memakainya." Lalu para sahabat bertanya, "Apa yang dimaksud Allah memakainya?" Rasulullah Saw menjawab, "Dibukakan untuknya amalan salih sebelum meninggalnya sehingga orang-orang yang berada di sekitarnya ridha kepadanya" (HR. Imam Ahmad, disahihkan oleh Syaikh Al-AlBani dalam Shahih Jami' no 304).
Dalam hadits yang lain, Nabi saw bersabda,
: : . .
"Apabila Allah menghendaki kebaikan pada hamba, maka Allah memakainya." Para sahabat bertanya, "Bagaimana Allah akan memakainya?" Rasulullah menjawab, "Allah akan memberinya taufiq untuk beramal salih sebelum dia meninggal" (HR. Imam Ahmad, Tirmidzi, dan disahihkan Al-Hakim dalam Mustadrak).