Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kesibukan, Produktivitas dan Kebahagiaan

30 September 2022   22:29 Diperbarui: 30 September 2022   22:47 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
theproductivewoman.com

Kembali kepada nilai produktivitas bagi insan beriman. Produktivitas manusia beriman tidak bisa diukur hanya dengan bertambahnya kekayaan dan fasilitas kehidupan.

Jika Anda sibuk melakukan kebenaran dan kebaikan, itulah makna produktif yang sebenarnya. Ibnul Qayyim Al-Jauziyah dalam kitab Al-Jawabul Kafi menyatakan,

"Jika dirimu tidak disibukkan dengan hal-hal yang baik, pasti akan disibukkan dengan hal-hal yang batil".

Kesibukan dan Kebahagiaan

Ternyata, kesibukan dalam kebaikan, akan mendatangkan kebahagiaan. Misalnya sibuk membantu orang lain yang memerlukan bantuan. Orang yang mendapat bantuan pasti berbahagia, namun lebih bahagia lagi mereka yang memberi bantuan.

Kesibukan Anda membantu orang lain, akan membawa keberkahan dalam kehidupan. Kesibukan seperti ini menjadi salah satu tanda Allah menghendaki kebaikan kepada Anda. Nabi saw telah bersabda,

: :

"Apabila Allah menginginkan kebaikan kepada seorang hamba, Allah akan memakainya." Lalu para sahabat bertanya, "Apa yang dimaksud Allah memakainya?" Rasulullah Saw menjawab, "Dibukakan untuknya amalan salih sebelum meninggalnya sehingga orang-orang yang berada di sekitarnya ridha kepadanya" (HR. Imam Ahmad, disahihkan oleh Syaikh Al-AlBani dalam Shahih Jami' no 304).

Dalam hadits yang lain, Nabi saw bersabda,

: : . .

"Apabila Allah menghendaki kebaikan pada hamba, maka Allah memakainya." Para sahabat bertanya, "Bagaimana Allah akan memakainya?" Rasulullah menjawab, "Allah akan memberinya taufiq untuk beramal salih sebelum dia meninggal" (HR. Imam Ahmad, Tirmidzi, dan disahihkan Al-Hakim dalam Mustadrak).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun