Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sediakan Karpet Merah untuk Menantumu

1 Agustus 2021   11:18 Diperbarui: 4 Agustus 2021   10:47 1291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi menantu dan mertua. (Sumber: shutterstock via kompas.com)

Sekarang saatnya kita bahas adab mertua terhadap menantu. Mengapa kita mulai dari mertua? Karena posisi mertua yang lebih 'tua' dibandingkan menantu. Posisi mertua seperti orangtua, maka memiliki kewajiban untuk memberikan contoh kebaikan bagi menantu.

Jangan hanya bisa menuntut perlakuan baik menantu. Mulailah dari mertua, dengan memberikan pemuliaan kepada menantu. Niscaya para menantu memberikan penghormatan kepada mertua. Jangan dibalik, menuntut menantu, sementara mertua tidak melakukan hal terbaik.

Adab mertua terhadap menantu saya kelompokkan menjadi lima bagian. Saya akan membahas secara bertahap, bagian demi bagian.

Pertama, Adab Mertua dalam Penerimaan terhadap Menantu

Anda boleh melakukan 'seleksi penerimaan' calon menantu, bersama anak Anda. Siapa yang akan menikah dengan anak Anda, dialah yang akan menjadi menantu. 

SIlakan diseleksi, silakan ditimbang dan dipilih dengan seksama. Jangan sampai salah pilih menantu. Pastikan memilih menantu salih / salihah.

Namun setelah dirinya menikah dengan anak Anda, terimalah ia sebagai menantu. Terimalah dengan tulus sebagai bagian dari keluarga. Jangan lagi mempersoalkan keberadaannya di dalam rumah tangga Anda.

Adalah tindakan yang jauh dari adab kebaikan, apabila mertua terus menerus mempersoalkan kehadiran menantu sebagai bagian dari anggota keluarga. 

Seakan-akan seumur hidup tidak pernah bisa menerima menantu, disebabkan persoalan tertentu. Ini harus dihindari. Menantu harus diletakkan sebagai pribadi yang menambah kekuatan  keluarga.

Mertua harus menunjukkan adab yang baik terhadap menantu. Di antara adab mertua dalam penerimaan terhadap menantu, adalah sebagai berikut.

  • Menerima kehadirannya

ilustrasi menantu melayani mertua. (sumber: thelostdesire.com)
ilustrasi menantu melayani mertua. (sumber: thelostdesire.com)

Sambutlah kehadiran menantu sebagai anggota keluarga baru. Siapkan 'karpet merah' untuk menyambut kehadiran menantu di rumah Anda. Buatlah menantu bangga dan terharu dengan penyambutan yang Anda berikan.

Kenalkan dengan semua anggota keluarga lainnya. Masukkan ke dalam grup chatting keluarga. Ajak berbincang sebagai anggota keluarga.

Libatkan menantu dalam acara keluarga, dalam pertemuan keluarga besar, dan agenda-agenda kebersamaan lainnya. Itu semua adalah bukti bahwa mertua telah benar-benar menerima menantu sebagai bagian dari keluarga besarnya.

  • Memahami dan mengerti menantu

Kenali dan pahami kepribadian menantu, agar bisa mengerti tentang kesenangan atau ketidaksenangannya. Memahami dan mengerti kondisi menantu akan menjadi bekal bagi mertua dalam berinteraksi sehari-hari.

Kadang ada perbedaan kultur, atau perbedaan latar belakang yang sangat mencolok. Dengan pengertian dan pemahaman, mertua akan bisa memperlakukan menantu secara tepat. Tidak membuat ketersinggungan menantu yang disebabkan mertua tidak memahami situasi dan kondisi menantu.

Dengan obrolan ringan dan komunikasi sehari-hari, mertua akan semakin memahami dan mengerti kondisi menantu. Terbentuknya suasana saling pengertian antara mertua dan menantu, sangat membantu dalam menciptakan kebahagiaan dan keharmonisan keluarga besar mereka.

  • Menghargai posisi

Hargai posisi dirinya sebagai menantu, setara dengan anak sendiri. Jangan memperlakukan seakan anak tiri yang dibenci atau diingkari. Mungkin saja menantu berasal dari status atau strata sosial yang berbeda, lebih 'rendah' dibanding mertua. Namun harus tetap dihargai posisi dia sebagai menantu.

Kadang ada mertua secara tidak sadar menunjukkan sikap tidak menghargai menantu. Di depan teman-teman mertua, atau di hadapan keluarga besar, sang mertua justru merendahkan menantu. Sikap seperti ini akan sangat menyakitkan bagi menantu.

Jika mertua merendahkan menentu, pada dasarnya ia sedang merendahkan posisi diri sendiri. Ia sedang membuka aib diri dan keluarganya di hadapan orang lain. Semestinya malu melakukan tindakan seperti itu.

  • Tidak membandingkan

Jangan bandingkan menantu Anda dengan anak-anak Anda. Jangan bandingkan satu menantu dengan menantu lainnya. Mereka hadir secara berbeda, tidak untuk dibanding-bandingkan satu dengan yang lain.

Membandingkan bisa terjadi dalam berbagai dimensi. Misalnya membandingkan kesalihan atau kebaikan pribadi, membandingkan kekayaan, membandingkan sifat, bahkan bentuk tubuh dan warna kulit.

Semua tindakan membandingkan, akan berpotensi menimbulkan ketersinggungan. Hendaknya mertua tidak membandingkan menantu dalam berbagai bentuknya, sebab mertua juga tidak akan suka jika dibandingkan dengan mertua lainnya.

Demikianlah beberapa adab yang perlu dimiliki mertua dalam sisi penerimaan terhadap menantu. Semoga mampu menjadi mertua yang dirindu menantu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun