Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Idul Kurban, Apa Sebenarnya yang Sedang Kita Sembelih?

31 Juli 2020   13:58 Diperbarui: 31 Juli 2020   13:49 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.timeanddate.com

Orientasi materialistik itu, hari ini harus disembelih. Hidup tidak hanya soal materi. Kebahagiaan hakiki tak bisa didapatkan danya dengan materi. Kehidupan hanya akan baik apabila berorientasi ukhrawi.

Karena akhirat, itulah yang kekal abadi. Dunia ini, hanya transit, menanti saat kembali. Orientasi materialistik harus kita sembelih hari ini.

  • Menyembelih Sifat Kikir dan Bakhil

Salah satu sifat manusia adalah kikir dan bakhir. Suka mengumpulkan harta, namun sangat berat untuk melepaskannya. Untuk menunaikan ibadah kurban, berhitungnya luar biasa. Untuk menunaikan zakat, harus berpikir ribuan kali.

Mengeluarkan infak atau sedekah, sangat hemat. Untuk membantu orang tak mampu, lidahnya kelu. Inilah sifat negatif yang harus disembelih. Jadilah pemurah, jadilah dermawan.

Sembelih sifat rakus, kikir dan bakhil. Sembelih sifat pelit. Jadilah manusia yang suka berbagi dan berkontribusi. Apalagi untuk Allah, apa pantas mengadakan perhitungan?

Di luar sana sangat banyak orang yang tidak beruntung hidupnya. Mereka memerlukan uluran tangan kita. Maka perbanyaklah zakat, infak dan sedekah Anda. Sifat kikir dan bakhil, harus kita sembelih hari ini.

  • Menyembelih Karakter Pembangkang dalam Diri Kita

Nabi Ibrahim adalah contoh pribadi yang selalu tegak lurus taat kepada perintah Allah. Tanpa reserve, tanpe pembangkangan. Apapun perintah Allah, pasti dikerjakan. Apapun larangan Allah pasti ditinggalkan.

Manusia memiliki kecenderungan memilih-milih. Jika perintah itu disukainya, mudah menaati. Jika perintah itu tidak disukainya, berusaha melarikan diri. Jika larangan itu sesuai kecenderungan dirinya, mudah meninggalkan. Namun jika larangan itu pada hal-hal yang disenangi, berusaha menghindari.

Karakter pembangkang, inilah yang harus kita sembelih hari ini. Terhadap perintah Allah, kita berusaha menaati sesuai kemampuan yang kita miliki. Terhadap larangan Allah, kita harus menjauhi. Jangan merawat dan menyemai karakter pembangkang dalam diri.

Jangan mengira Anda bisa sukses semata-mata karena kehebatan diri Anda. Jangan mengira Anda bisa bahagia hanya dengan mengandalkan kemampuan yang Anda miliki. Semua kehebatan dan kemampuan, adalah pemberian serta karunia Ilahi. Maka jangan menjadi pembangkang. Sifat membangkang, harus kita sembelih hari ini.

  • Menyembelih Sifat Otoriter dalam Mendidik Anak

Nabi Ibrahim mendialogkan perintah Allah kepada anaknya, padahal ia bisa langsung mengeksekusi. Bersyukur, Nabi Ibrahim mengajarkan sikap dialogis dalam mendidik anak. Ia tidak otoriter, mesklipun atas nama Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun