Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Ketika Jodoh Dipahami Melalui Angka-angka

22 April 2020   21:48 Diperbarui: 25 April 2020   18:09 1071
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada lelaki lajang yang dibayangi ketakutan tentang masa depan. Bayangan kekhawatiran untuk bisa menghidupi keluarga dan juga bayangan kekhawatiran bisa atau tidak hidup bersama orang lain dalam jangka waktu panjang. Ada perempuan lajang yang dibayangi ketakutan tentang kewajiban hidup berumah tangga yang akan dilalui, atau kehamilan, kelahiran dan mengurus anak. Rasa takut inilah titik hitam yang harus dihilangkan, agar sinar matahari tampak cerah.

Kabut Kedua, Ragu Diri

Ada lelaki lajang yang ragu-ragu, apakah dirinya mampu menjadi pemimpin keluarga yang baik. Ragu-ragu apakah benar-benar telah siap menikah dan siap membangun keluarga yang sakinah mawadah warahmah. Ada perempuan lajang yang tidak yakin terhadap diri untuk beradaptasi dengan lingkungan baru yang memiliki perbedaan latar belakang pendidikan, sosial, dan juga mungkin ekonomi dengan suaminya kelak. Ragu-ragu atau was-was ---kata para ulama--- sebagiannya adalah dari godaan setan untuk mengganggu manusia.

Ketiga, Sikap Pilih-pilih

Ada lelaki lajang yang sangat pilih-pilih calon istri, sedemikian detail terhadap kriteria-kriteria teknis. Kurang tinggi, kurang langsing, kurang putih. Ada perempuan lajang yang terlalu pilih-pilih calon suami, mencari sosok yang sempurna sesuai keinginan diri tanpa kompromi dan bukan berdasarkan kebutuhan diri untuk membangun rumah tangga. Sikap terlalu pilih-pilih inilah yang menyebabkan jodoh terasa sulit, karena tidak menyediakan ruang kompromi.

Angka-Angka Memahami Jodoh


Buku ini berusaha menyederhanakan hal-hal yang selama ini dianggap rumit tentang jodoh. Biar mudah dan simpel, diwujudkan dalam angka-angka.

Seperti misalnya, dalam buku ini ada 7 pengetahuan yang harus dimiliki sebelum dapat jodoh. Ada 7 kemantapan langkah berjodoh saat jodoh datang.

Tapi ada juga 5 sikap jika jodoh tak kunjung datang. Dalam buku ini juga akan diketahui 5 step dalam mencari jodoh. Ada pengetahuan juga mengenai 5 persiapan dalam menjemput jodoh.

Jika ditelusuri lebih lanjut, buku ini juga mengingatkan kita yang sudah berjodoh ini mengenai 5 cara menerima pasangan seutuhnya, bagaimana 4 situasi yang berpengaruh terhadap daya tahan jodoh sampai dengan 7 ciri jodoh bahagia dunia akhirat. Walhasil ada sekitar 44 tema besar dalam buku ini perbincangan seputar jodoh.

Buku ini menambah khazanah dan memberikan kontribusi mengenai pengetahuan tentang jodoh secara simple, enak dibaca, renyah tapi dapat menenangkan jiwa bagi para pembacanya khususnya yang masih jomblo sekaligus juga memberikan jalan untuk mendapatkan jodoh yang tepat pada waktu yang tepat dengan jalan yang benar.

Wallahu a'lam.

Bahan Bacaan

Sayilarla, Jodoh Dalam Angka, Penerbit Litera Mediatama, Malang, 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun