Mohon tunggu...
Syam Jabal
Syam Jabal Mohon Tunggu... Human Resources - ASN

tukang burung (http://gudangjalakklaten.blogspot.com)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bermandi Peluh Dalam Balutan Panas Kota Tanjung Redeb Kalimantan Timur

20 September 2018   09:35 Diperbarui: 20 September 2018   10:02 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bapak Mahfud dan Bang Iwan sedang mengabadikan gambar salah satu objek (dok pribadi)

Makanya mereka mengajak orang yang menguasai wilayah sekaligus mengerti spot di mana transaski jual beli tanah dan bangunan kerap terjadi. Sehingga pengumpulan nilai jual objek pajak yang menjadi misi tugas mereka bisa berjalan dengan efektif dan efisien. Dengan semangat empat lima mereka mengumpulkan data di lapangan.

Tak terasa hampir setengah hari mereka keluar masuk gang di wilayah yang di masa lalu mejadi pusat pemerintahan dari kerajaan Gunung Tabur ini. Beberapa informasi tanah dan bangunan dijual berhasil mereka bukukan.

Tengah hari penyisiran masih dilanjutkan. Dalam suasana terik panas yang menyengat tim masih tetap berjalan dengan semangat. Beberapa papan bertulis "TANAH DIJUAL" mereka abadikan dengan media kamera hp mereka. Nomor telepon pemilik mereka bukukan. Alamat letak objek yang dijual juga mereka catat. Data-data itulah yang nantinya dijadikan sebagai resource dan tambahan informasi dalam menghitung besarnya Nilai Jual Objek Pajak. Menjelang ashar mereka mengakhiri perburuan data di hari pertama. Dengan badan lemas dan bermandikan peluh mereka akhiri hari itu dengan rasa puas.

Hari kedua pencarian data lapangan masih dilanjutkan. Kali ini dengan area yang diperluas yaitu seluruh kota Tanjung Redeb. Di area ini ada pengalaman baru. Karena di area ini tim pencari data lapangan beberapa kali tertipu dengan papa bertulislah di jual. Maklum ini area kota bung . . .

Di kota terbesar di Kabupaten Berau ini papannya tidak lagi monoton sebagai media informasi tanah dijual tapi papan bertuliskan "DIJUAL KAMBING" "DIJUAL KAYU" dan lain-lain banyak bertebaran di sana. Tim sempat beberapa kali kecele dengan papan jenis yang kedua ini. Namun alhamdulillah hari kedua tim berhasil mengumpulkan banyak informasi transaksi properti di wilayah perkotaan ini.

Hari ketiga adalah hari penghabisan. Di hari ini semua tenaga dan fikiran dikonsentrasikan untuk memburu data. Mas Iwan licah bergerak ke sana- kemari, keluar masuk gang. Bapak Mahfud lincah memotret objek properti yang dijual, sedangkan pak narto mencatat segala data dan atribut yang dibutuhkan untuk mendukung terciptanya data yang akurat. Mereka bekerja dalam sebuah tim yang padu dan kompak. Mantab pokoknya.

Tengah hari setelah dirasa perolehan datanya cukup, mereka mengakhiri pemburuan data ini. Menjelang ashar mas Iwan membelokkan mobilnya ke pelataran sebuah rumah besar berbahan kayu beratapkan rumbai. Ooo . . . rpanya ini  Rumah Makan Sunda. Rasa lapar yang sudah tertahan sejak siang, menemukan pelampiasan di tempat makan yang menyediakan menu makan sehat ini. Alhamdulillah . . . rejeki anak sholih, setelah capek puter-puter kota, saatnya ngisi tenaga.

Seusai menuntaskan hajatnya dengan berbagai sajian khas Rumah Makan Sunda mereka balik ke Pos Pajak Berau, untuk berkemas pulang ke Tarakan. Di wajah mereka nampak kepuasaan karena sudah bekerja dengan sepenuh hati, berhasil menembus panasnya matahari kotaTanjung Redeb yang terkenal sebagai kota berhawa panas ini. Harap maklum kalau temperatur di kota ini di kenal sangat panas, sebab dari atas kita disorot panasnya sinar matahari. Sedangkan dari arah bawah kita dipanggang oleh batu bara yang terpendam di bawah kota Tanjung Redeb ini. Makanya temperatur kota ini panasnya cenderung konstan, karena kita ibaratnya dipanggang oleh dua sumber panas dari dua arah sekaligus, yaitu dari arah atas oleh teriknya matahari dan dari bawah oleh panasnya batu bara.

Alhamdulillah pekerjaan sudah tertunaikan dengan baik. Lega rasanya hati ini. Dan rasa lega yang semoga kelak bisa mendatangkan keberkahan hidup yang lebih besar lagi, aamiin . . .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun