Aku melihat telaga yang airnya jernih; di sepasang mata
Dan angin mengoyang bunga-bunga kertas
Melambai di tepian teduh
Di senja yang hampir mati
Kusibakkan riak-riak air kecil
Mengoyang bayanganku
Yang hampir tenggelam
Di atas perahu
Ia memanggil-manggilku
"Hai, bangkitlah!"
Sejak itu ia melawan waktu yang menjadikanku fana
Malang, 14 September 2018
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!