Mohon tunggu...
Pairunn Adi
Pairunn Adi Mohon Tunggu... Administrasi - Penyuka fiksi

Seorang Kuli Bangunan yang sangat suka menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kau dan Aku

5 September 2018   06:37 Diperbarui: 5 September 2018   07:45 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah kutahu, sejak sebelum ketemu
Akan datang rindu setelah berpisah

Mari, Dik, kita bicara
Akankah kita bercinta dalam kealpaan?
Serupa malam yang dihianati bulan
Bercumbu kunang-kunang di atas pematang

Kunyalakan ungun, mendekatlah hatimu
Tapi jangan sampai kau terbakar
Cukup terasa hangat saja
Kecup-kecup bibir merona

Mari, Dik, kita bicara
Bukankah gemuruh guntur inginkan hujan?
Tapi janganlah sampai basah
Dingin akan memabukan jiwa kita
Akan terlihat pula warna dada kita
Bukankah kita harus sembunyi dari bintang bintang?

Di lembah sunyi musim silih berganti
Serigala dan purnama menyimpan rahasia
Kelupaan menjadikannya abadi
Permainan cinta-benci terus silih berganti
Biarkan saja selamanya tersembunyi

Malang, 5 September 2016

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun