Mohon tunggu...
Pairunn Adi
Pairunn Adi Mohon Tunggu... Administrasi - Penyuka fiksi

Seorang Kuli Bangunan yang sangat suka menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kecewaku

30 Juli 2018   11:19 Diperbarui: 30 Juli 2018   11:25 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak awal
Muasal kau melangkah
Menuju tahta singgasana
Aku mengimani
Kau Yudistira di bawah naungan Kresna

Serupa tetes-tetes embun
Di musim kemarau panjang
Akan menyemikan kuncup-kuncup daun
Di antara reranting kering

Harap terpatri dalam hati
Nubuat para begawan akan terpenuhi
Oleh luhurnya kearifanmu

Merahku kembali menyala
Menyosong janji yang kau ucap
Sumpah di bawah kitab suci
Atas nama Tuhanmu

Kini, hampir purna masa tugasmu
Tak satu pun janji terpenuhi
Pohonan semakin kering
Dahan-dahan berpatahan
Tak mampu menahan yang kau bebankan

Kau tak lebih baik dari Duryudana
Di bawah cengkeraman Sengkuni
Yang hanya bisa diam
Melihat keadilan runtuh
Yang jujur kau penjarakan
Yang bengis kau biarkan berkeliaran

Rakyat kau abaikan
Terombang ambing di lautan harga pangan
Dan membiarkannya dalam kehausan

Ah, sudahlah!
Sudahi saja sandiwaramu
Sedu sedanmu hanya pemanis
Air matamu itu palsu

Sudahi sajalah
Jangan melangkah lagi
Bila hanya itu yang kau bisa

Malang, 30 Juli 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun