Mohon tunggu...
Pairunn Adi
Pairunn Adi Mohon Tunggu... Administrasi - Penyuka fiksi

Seorang Kuli Bangunan yang sangat suka menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[ROSE RTC] Roman Sundel Bolong

15 September 2016   18:50 Diperbarui: 16 September 2016   02:18 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum itu, Tarjo berusaha mencari penyebab kematian majikannya. Ia mendatangi orang yang terakhir bersama majikannya sebelum meninggal.

Tok tok tok

"Silahkan masuk, pintu ngak dikunci!"

"Permisi Nyai Sekar Mayang, saya mau bicara sebentar, boleh?" tanya Tarjo sambil masuk rumah dukun beranak tersebut.

"Silahkan duduk, Nak Tarjo. Apa yang ingin kamu ketahui dari orang tua yang renta ini?"

"Busyet ...! Masih kinyis-kinyis bilangnya sudah renta. Hemmmm aku juga masih mau kawin sama kamu," batin Tarjo sambil melihat tingkah dukun beranak yang suka petakilan itu.

"Saya hanya ingin tahu kejadian yang telah merengut nyawa majikan saya, Nyai. karena hanya Nyai yang terakhir bersamanya."

"He he he ...."

Suaranya nyebelin banget, ketawa tidak, ketiwi juga tidak. Mengengeh mungkin tepatnya.

"Ngak ada yang aneh, saya hanya diminta memijat tubuhnya yang kurang enak badan saja."

"Apa tidak ada keluhan atau sakit yang berat, Nyai?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun