Mohon tunggu...
Padly Arfian
Padly Arfian Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

menggapai langit dengan cara mendaki gunung

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Awal Tahun Penuh Polemik: Bukan Kembang Api, melainkan Pajak Hiburan yang Meledak menjadi 40 Persen

18 Januari 2024   12:13 Diperbarui: 18 Januari 2024   12:31 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara nyata bisa kita lihat bahwa hal ini berbicara tentang ekosistem di bidang ekonomi, apakah dengan menaikkan pajak akan memberikan insentif yang nyata bagi rakyat?

 Tentunya ada, karena tujuan diterapkannya pajak adalah untuk kesejahteraan rakyat itu sendiri meskipun timbal baliknya tidak diberikan secara langsung. Dalam hal ini, insentif yang didapatkan adalah dalam jangka panjang misalnya seperti pembangunan infrastruktur yang dimana tujuannya adalah untuk memudahkan akses. Sehingga konsumen pun akan lebih mudah dalam mendapatkan hal tersebut khususnya pada sektor pariwisata yang nantinya akan terus memutar roda perekonomian.

 Jika kita berpindah dalam kacamata rakyat tentunya akan menilai bahwa pemerintah hanya berputar-putar dengan kebijakan yang diambilnya. Jika memang untuk mengontrol dan mengurangi dampak negatif, pemerintah bisa melakukan pengawasan karena ia memiliki kewenangan yang lebih. Pemerintah juga memiliki aparatur untuk melakukan itu, sehingga tidak perlu untuk menaikkan pajak karena semakin tinggi pajak maka semakin besar pula jumlah yang diambil oleh pemerintah yang dirasa sangat membebankan pelaku usaha. Dan rasanya menaikkan pajak bukan satu-satunya pilihan yang bisa dilakukan oleh pemerintah, melainkan banyak opsi lainnya.

Dengan riuhnya ketidaksetujuan terhadap kebijakan tersebut, ramai masyarakat yang angkat bicara. Kabarnya sampai dengan saat ini kebijakan tersebut masih dalam tahap "judicial review" di Mahkamah Konstitusi karena beberapa pihak merasa keberatan dan tidak terima dengan kebijakan tersebut. Tentunya masyarakat tidak ingin apabila di tengah malam kebijakan tersebut secara tiba-tiba sudah disahkan tanpa sepengetahuan rakyat. Haruslah ada keterlibatan antara pemerintah dengan pelaku usaha yang mewakili agar tidak terjadi simpang siur di keduanya. Tentunya jika pemerintah ingin menaikkan pajak, jangan menaikkan secara signifikan atau dengan kenaikan yang terlalu tinggi. Wajar saja sebagian besar masyarakat khususnya pelaku usaha merasa terkejut dengan kebijakan tersebut.

Beberapa dari kita pasti tidak ingin hal ini menjadi sebuah polemik yang akan mengancam negeri ini. Tentu saja diperlukan himbauan dari pemerintah agar narasi yang tercipta adalah narasi yang positif. Sebuah narasi yang bisa diterima semua orang, jangan sampai menimbulkan polemik seperti aksi unjuk rasa atau yang lainnya. Oleh karena itu, sebagai warga negara yang bijak, kita juga harus bijak dalam menyikapi hal tersebut. Jangan sampai karena kepentingan sepihak kita rela mengorbankan ketentraman di negeri ini. Bangsa yang besar bukanlah yang memiliki kekayaan melimpah, melainkan yang memiliki kebijaksanaan, keberanian, dan semangat gotong royong untuk bersama-sama membangun masa depan yang lebih baik.

Kalo menurut kalian gimana, Sob mengenai kebijakan yang diambil pemerintah, menguntungkan atau merugikan rakyat? Tulis jawabanmu di kolom komentar ya!


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun