Mohon tunggu...
Padepokan Rumahkayu
Padepokan Rumahkayu Mohon Tunggu... -

Padepokan rumahkayu adalah nama blog yang dikelola oleh dua blogger yang suka bereksperimen dalam menulis, yakni Suka Ngeblog dan Daun Ilalang. 'Darah di Wilwatikta' ditulis bergantian oleh keduanya dengan hanya mengandalkan 'feeling' karena masing- masing hanya tahu garis besar cerita sementara detilnya dibuat sendiri-sendiri. \r\nTulisan- tulisan lain hasil kolaborasi kedua blogger ini juga dapat ditemukan di kompasiana.com/rumahkayu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Darah di Wilwatikta Eps 57: Getah Beracun

13 April 2014   18:25 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:43 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1397362777704974480

Mohiyang Kalakuthana sama sekali tak heran melihat kekuatan dan ilmu yang dimiliki Kiran. Selama mereka berlaga sejak senja hari tadi, Kiran bergerak dengan sangat ringan, pertanda laghima sariranya sudah mencapai taraf yang cukup tinggi. Kadangkala selendangnya mengeras seperti tombak, kadang digunakan sebagai kitiran. Kadang seperti membelai. Semua itu dilakukan Kiran dengan sangat luwes, mirip penari keraton yang menari di depan Raja.

Mohiyang Kalakuthana tahu siapa Kiran sebenarnya.

Dan itulah alasan kenapa dulu di Dukuh Sangkor dia menculik Kiran. Kiran akan diserahkannya pada Ketua Muda.

Ketua Muda menjanjikan banyak harta jika Mohiyang bisa menyerahkan Kiran pada Ketua Muda. Mohiyang hanya menanti waktu yang tepat saja, kapan akan bisa menyerahkan Kiran. Dia tahu, banyak pendekar yang melindungi Kiran. Dan mereka tentu sedang mencari Kiran setelah Kiran hilang. Maka dia merasa tak perlu tergesa menyerahkan.

Mohiyang Kalakuthana seorang ahli racun yang tak pernah bersedia menjadi anggota kelompok tertentu. Dia berdiri sendiri dan melakukan apapun sesuai kehendaknya sendiri.

Dalam hal ini, sesuai kehendaknya sendiri bisa berarti sesuai keinginannya atau sesuai dengan kemauan para pihak yang memberinya pesanan untuk melakukan sesuatu dengan sejumlah bayaran yang disepakati.

Tapi Ketua Muda tak sabar rupanya, mengirimkan Durgandini dan Rakyan Wanengpati untuk menjemput Kiran. Mohiyang Kalakuthana tak menyukai ini. Maka dia melawan, dan lalu tekena racun Susmana Halayang ( Jiwa Melayang ) yang ditebarkan oleh Rakyan Wanengpati.

Kiran yang menyelamatkan dan mengobatinya. Mohiyang Kalakuthana berhutang budi kepada Kiran.

( bersambung )

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun