Di khayalan malam
Aku bersenandung kepada tetuah-tetuah pujangga
Untuk menghadirkan rohnya
Kedalam puisi-puisiku ini
Agar khayalku tak jadi seberkas angin lalu
Yang menunggu di hampa kemalangan
Aku mengenang
Aku sedikit mungkin kehilangan kesadaran
Segelas kopi
Serupnya
Mati, tinggal janji
Di khayalan malam
Aku menundukkan pengharapan
Tetuah tua pujangga
Tak menggubris hati
Hanya menanyakan
"Sampai malam menghilang
Walau kau bersetia pada kesungguhan
Akan ada yang hilang dan tak mampu dipertemukan".
*****
Makassar. 10/01/2022
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI