Mohon tunggu...
Sahyul Pahmi
Sahyul Pahmi Mohon Tunggu... Penulis - Masih Belajar Menjadi Manusia

"Bukan siapa-siapa hanya seseorang yang ingin menjadi kenangan." Email: fahmisahyul@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Seumpama Mengecup Dahimu

7 Januari 2021   08:26 Diperbarui: 7 Januari 2021   08:27 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: pixabay.com

Seumpama bibirku menyentuh dahimu
Mencecapnya sampai terasa garam
Menelannya sampai buncah kenikmatan

Tak selalu
Tak musti
Biji keringatmu menjangkau tepi bibirku

Pun tak selamanya
Dahimu daratannya landas

Ada begitu kuat
Ada begitu semakin sesak

Kita dilahirkan dari perspektif utuh
Kita ditumbuhkan dari norma ibu
Kita dewasa, antara abu dan batu??

Saat kini jadi kekasih
Sampai suatu saat jadi istri
Dahimu tetap lautan bagi bibirku menyelami
Tak pernah benar-benar karam
Tak pernah benar-benar mengarung hamparan

Dahimu
Izin kukecupnya
Seumpama nenek tua yang menghidupi matanya yang telah buta

Tabah
Tidak meminta apa-apa

*****
Makassar. 07 Januari 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun