yang sejatinya ia adalah lawan
langkah indah kaki unta
hilang menjadi mobil perang tak bermata
tanah yang dulunya tandus
kini, semakin kering dan hangus
badai pasir menyerang sebagai peringatan
dari sang MAHA pemberi peringatan
tak menjadi hambatan
untuk terus menghujani gurun pasir dengan air mata kesedihan
demi sebuah perebutan kekuasaan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!