Motor yang pernah digadang-gadang sebagai calon sepeda motor Nasional ini, sudah sering diberitakan/dibahas di media online/internet. Bila anda suka mengumpulkan kliping berita otomotif, maka mungkin anda telah memiliki/melihat kliping tentang Sepeda Motor Indonesia (SMI) Expressa yang diambil dari media koran/tabloid. Berikut info beberapa kliping yang kami miliki : Â
Kliping tersebut diambil dari tabloid Otomotif edisi no 21/VII, tahun 1997. Satu tahun sebelum reformasi 1998. Diberitakan Expressa adalah nama yang diberikan oleh mendiang Presiden Suharto kepada sepeda motor racikan PT. Surya Nusa/anak perusahaan PT. Astra International. Expressa adalah singkatan dari Extra Prestasi Anak Bangsa.
Diperkenalkan September 1997, direncanakan akan diproduksi oleh PT. Federal Astra Motor sebanyak 30.000 unit per tahun. Motor bermesin 100 cc yang dibanderol tidak lebih dari Rp. 3 Juta waktu itu, diharapkan mulai produksi Mei 1998. Sayang riuh nya proses reformasi 1998, membuat semua rencana di atas tidak terwujud. Motor dengan kandungan komponen lokal sekitara 65% tersebut belum ada penerusnya sampai saat ini. Dikutip dari laman gridoto.com, Kanzen motor akan memakai SMI Expressa sebagai dasar motor Kanzen Ultima 120 cc.Â
Berharap terus berlanjut terutama motifivasi untuk bisa membuat motor nasional. Tidak usah muluk-muluk untuk menyaingi Yamaha, Honda, Suzuki dan Kawasaki atau motor buatan Taiwan/RRC. Yang penting ada, berkelanjutan dan eksis secara ekonomis meski market terbatas/tidak sebanyak merk yang sudah mapan. Butuh sokongan dari pemerintah tentunya !
Kliping yang lain, yang ini dipetik dari tabloid Otomotif edisi ke 22/VII, tahun 1997.Â
Xixixi..judul atas, "Berharga luar biasa". Sungguh daya tarik yang sangat potensi. Sayang tertunda terwujud. Diberitakan di kliping tersebut proses terwujudnya sosok Expressa dimulai tahun 1996 dengan prototipe yang dinamai Agross 100 cc. Sayang kami belum berhasil mendapatkan foto Agross ini. Prototipe ke-9 adalah prototipe yang dianggap layak untuk diproduksi dan diberi nama Expressa oleh Alm. Presiden Suharto.
Diceritakan kerja keras dari 12 orang team desainer untuk berinovasi agar proses produksi bisa ditekan dan ujung-ujungnya harga jual motor murah. Mesin mengadopsi mesin Honda Win 100 cc. Saat awal membuat konsep motor, sasaran penggunanya adalah para petugas lapangan pemerintah seperti penyuluh pertanian, pengawas hutan, anggota keamanan di pelosok, petugas pos dsb. Sudah tepat ! Tapi akibat reformasi, aktualnya para petugas tersebut akhirnya memakai Honda Win.
Sumber berita : Gridoto, Boombastis
