Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Wahai Ortu, Tega Benar Boncengin Anak Berdiri di Atas Jok Sepeda Motor

11 Maret 2024   16:23 Diperbarui: 11 Maret 2024   16:32 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak berdiri di atas jok saat sepeda motor melaju di jalan raya (foto: widikurniawan)

Bukan sekali dua kali terlihat pemandangan saat orang tua memboncengkan anaknya dengan posisi berdiri di atas jok sepeda motor. Sering banget, dan bikin gemas pengguna jalan lain. Kok tega gitu loh?

Edannya lagi, di jalanan ramai pun kerap ditemui pemandangan semacam itu. Orang tua seolah tanpa rasa takut dan merasa bersalah melaju sambil nyelip di tengah keramaian lalu lintas.

Bapaknya di depan mengendarai sepeda motor. Ibunya di belakang, dan anaknya di tengah berdiri di atas jok. 

Itu formasi bertiga, bahkan lebih parah lagi saya pernah melihat formasi berlima. Di depan si bapak masih ada anak yang berpegangan speedometer. Lalu di gendongan si ibu masih ada bayi dan di posisi tengah ada anak yang berdiri dengan gembiranya seolah sedang naik wahana di Ancol. 

Jujur, saya juga pernah terpaksa bonceng dua anak kecil dan satu istri (iya satu ajaaa...). Tapi sama sekali tak bakal izinkan anak saya berdiri di atas jok ketika motor melaju. Itu sepeda motor bukan mobil komando milik tentara.

Dan seiring tumbuhnya usia dan badan anak, saya sudah meninggalkan bonceng empat di atas sepeda motor. Lebih baik pesan ojek tambahan jika memang tidak ada kendaraan roda empat untuk transportasi.

Pastinya niatan orang tua yang membiarkan anaknya berdiri di atas jok adalah demi hiburan. Supaya anak nggak rewel, atau agar si anak senang dan merasakan sensasi setara wahana mainan di taman hiburan. 

Namun, sadarkah wahai orang tua, jika perbuatan demikian tak hanya membahayakan diri sendiri, mengancam masa depan anak, tetapi juga membahayakan pengguna jalan lainnya. 

Ketika saya berada di belakang pemotor modelan begitu, lebih baik saya jaga jarak dan mengurangi kecepatan kendaraan saya. Karena serba salah juga, jika saya menyalipnya, ada perasaan was-was andai si pengendara itu kaget dan malah berujung celaka. 

Terlebih jika mereka tidak mengenakan helm sebagai pelindung kepala. Fenomena seperti ini sudah terlalu banyak, apalagi jika bayi atau balita yang di posisi berdiri. Hampir pasti tak ada helm atau pelindung kepala bagi mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun