Mohon tunggu...
Salimun Abenanza
Salimun Abenanza Mohon Tunggu... Administrasi - di sini maka di sana

seorang anak dari negeri beruang

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Harum Manis Menjaga Sunyi Senyap

10 Oktober 2015   08:35 Diperbarui: 10 Oktober 2015   08:35 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Pergi ke atap dunia

bersama tangga bukit serta gunung

serta hijau pohon para pujangga

tak henti berkata dan memuja yang Punya

kadang lagu mereka berkidung romantis

mengenang perubahan nasib di antara pucuk matahari

yang menembus celah-celah rumbia di pagi hari

.

Mengucapkan selamat tinggal di serambi dunia

bersama sepasang sendal jepit

serta cokelat tempat bermain ribuan bocah

tak henti mereka tertawa riang

kadang tawa mereka merindukan masa lalu

mengenang perubahan jari-jari tangan

yang menjadi semakin halus tak bersejarah

.

Memasak air jernih di dapur dunia

bersama tungku batu berabu panas

serta hitam pantat belanga

tak henti decak kagum sang bunda mewarna

kadang rasa mereka sudah terlalu banyak

menghamburkan berlian dan emas

yang menjadi gedung tinggi berarsitektur  yang tak murah

.

Ah, terkadang damai itu selalu  tertinggal disebelah

di sebuah desa yang harum manis menjaga sunyi senyapnya

.

Cilegon (10-10-2015) Sehabis bekerja dari medan radiasi

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun