Pertemuan kita memang  sekejap saja datang dan berlalu
Anehnya waktu seperti diam membiarkan, ujung jarumnya berseru terlalu
Kau selalu berada di awan dan aku hanya bayang yang tenggelam di air tergenang
Terhapus jejak riak, dihempas angin malam kemudian memucat hilang
Pasti menjelma kembali dari tinta dan pena
Dan biarlah begitu, bagai langit dan lautan saling menjaga senja di garis bumi dan pantai yang ada
Bergiliran mewarnai ufuk, menguningkan timur memendarkan cahaya
Menjadi  pertemuan setiap bait dalam lembar puisi yang menyala.
Cimahi, 18 Agustus 2018
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!