Membaca keindhan kata, meski  dalam gelap . Telah sampai pada titik yang hampir sempurna
Pada langit malam, pada gugusan bintang bintang tercipta kilapannya menembus batinku
Aku dan engkau yang membuat utuh, jalan jalan sunyi menjadi riuh, Â di setiap pertiga malam
Dan kita juga yang selalu setuju, membuat kata kata yang menyimpan kegaduhan pada kesunyian, memahami setiap hela nafas adalah kerinduan panjangÂ
Lalu setiap malam itu adalah kau dan aku yang menggenggam kalimah, para nabi dengan kerinduan yang teramat dalam
Sempurna, Semestinnya kita selalu berada di sana setiap malam yang semerbak dengan zikir zikir keampunan.
Cimahi, 24 Juli 2018